Tahun 1920, nama klub
akhirnya berubah menjadi Real Madrid oleh Raja Alfonso, yang memberi nama Real,
atau Royal, kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol
pertama didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun
1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua kali
berturutan meraih gelar liga. Tahun 1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi
presiden. Di masa kepemimpinannya, Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad
Deportiva dibangun kembali, setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953,
Bernabeu memperkenalkan strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar
negeri. Salah satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano.
Jadilan Real Madrid klub multinasional pertama di dunia. Tahun 1955, Bernabeu
bertemu Bedrignan dan Gusztáv Sebes, dan kemudian membentuk turnamen yang kini
bernama Liga Champions. Madrid mendominasi Piala Champions (nama sebelum liga
champions) dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai 1960, dan berhak atas
trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA sebagai penghargaan. Tahun 1966,
Madrid memenangkan Piala Champions kali keenam dengan mengalahkan FK Partizan
2-1 di final.
Real Madrid adalah klub
tersukses sepanjang sejarah sepak bola Eropa. Sulit memungkiri fakta tersebut.
Raihan gelar kub berjuluk Los Merengues ini jadi indikator. Sembilan trofi
Piala/Liga Champions milik Madrid merupakan yang terbanyak diantara tim-tim
Eropa lainnya. Begitu juga di pentas domestik, Madrid telah memenangkan 31
gelar Liga Spanyol, selisih 10 dengan pesaing terdekat, Barcelona.
Era kejayaan Real
Madrid diawali pada masa kepemimpinan presiden Santiago Bernabeu Yeste pada
1945. Kedatangan Bernabeu membawa aura positif pada klub asal ibu kota itu.
Komplek latihan Ciudad Deportiva kembali dibangun setelah hancur saat perang
saudara. Pemain-pemain bintang mulai berdatangan, salah satunya adalah Alfredo
Di Stefano.
Hasilnya luar biasa.
Madrid mendominasi Benua Biru selama setengah dekade. Trofi Piala Champions
jatuh ke pangkuan Madrid lima tahun beruntun. Real Madrid juga meraih 16 gelar
Liga Spanyol pada masa kepemimpinan Bernabeu.
Bernabeu tak hanya
mengantarkan Real Madrid ke puncak kejayaan. Ia juga punya sumbangsih besar
terhadap perkembangan sepak bola Eropa. Pertemuannya dengan Bedrignan, dan
Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador, Paris, jadi asal muasal turnamen yang kini
dikenal dengan nama Liga Champions.
Sukses kembali terulang
pada masa kepemimpinan Lorenzo Sanz yang dilanjutkan oleh Florentino Perez.
Kejelian Sanz menunjuk Fabio Capello sebagai pelatih berbuah manis. Mereka
mengakhiri puasa gelar Liga Champions selama 32 tahun. Pada partai final Liga
Champions 1997, Madrid sukses menundukkan Juventus 1-0 dan menggondol si
“Kuping Besar” untuk kali ketujuh.
Pada tahun 2000,
Florentino Perez terpilih menggantikan Lorenzo Sanz. Perez menerapkan proyek
Los Galacticos demi melanjutkan supremasi Eropa. Pemain berbanderol selangit
seperti Luis Figo, Roberto Carlos dan Zinedine Zidane datang ke Santiago
Bernabeu. Hasilnya, trofi Liga Champions kembali dimenangkan pada tahun 2000
dan 2002. Tahun berikutnya, Madrid juga menjuarai Liga Spanyol.
Kini, Real Madrid masih
berada di bawah bayang-bayang rival bubuyutan, Barcelona yang mendominasi
Spanyol sekaligus Eropa. Tak heran, Perez yang kembali ke kursi presiden pada
2009 kembali jor-joran membeli pemain. Pemain bintang sekaliber Kaka dan
Cristiano Ronaldo ditembus dengan banderol mahal. Namun, hasil belum sesuai
dengan ekspektasi. Madrid baru meraih satu trofi Copa Del Rey pada rezim kedua
Florentino Perez.
Beberapa
sebutan pertandingan-pertandingan panas yang dimainkan oleh Real Madrid :
El
Derbi madrileño
Fans Real Madrid
melihat Atletico Madrid sebagai rival. Hal itu dilatarbrlakangi oleh perbedaan
sosial, yakni pendukung Madrid berasal dari kelas menengah, fans Atletico
kebanyakan dari kelas pekerja. Keduanya bertemu kali pertama pada 21 February
1929 dan Madrid memenangkannya. Rivalitas keduanya menyita perhatian
internasional ketika di tahun 1959 bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid
memenangkan leg pertama 2-1 di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga
diulang, dan Madrid menang 2-1.
El Clásico
Rivalitas Real Madrid
dengan Barcelona merupakan hasil dari ketegangan politik Castilians dan
Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga kerajaan. Di era
diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan kekuatan centripetal
konservatif. Di sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik diperkenalkan
di Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke
Spanyol juga lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri. Rivalitas
keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di Eropa.
Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas bisnis
olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid memicu kemarahan publik
Katalan.
Kurang lebih begitulah tentang Sejarah Real Madrid. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda akan Real
Madrid, khususnya para Madridista di Indonesia. HALA MADRID
Referensi :
- http://mejikuhibiniu-kabarnews.blogspot.com/2011/05/sejarah-real-madrid-history-klub-real.html
- http://www.realduakelinci.com/sejarah-real-madrid-c-f/
0 comments:
Post a Comment