Dulu kalau kita mendengar penelitian, orang sering
membayangkan suatu kesibukan di laboratorium dan penelitian kerap kali menjadi
kegiatan yang dimonopoli para ahli. tapi sangat disayangkan kalau anggapan itu
menimpa para mahasiswa, mereka lupa kalau semua orang harus meneliti, karena
hanya dengan penelitian ilmu dapat dikembangkan secara ilmiah.
kita tentunya sudah memahami tentang metode ilmiah dan
penelitian ilmiah. Yang perlu kita ketahui adalah bahwa penelitian ilmiah
berusaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mengkaji kebenaran suatu
pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Dengan selalu melakukan
penelitian ilmiah, ilmu pengetahuan akan selalu berkembang.
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Schluter (1926) memberikan 15 langkah
dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
- Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
- Membangun sebuah bibliografi.
- Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
- Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
- Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
- Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
- Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
- Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
- Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
- Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
- Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
- Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
- Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
Menulis laporan penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian secara ilmiah. Abclson (1933)
memberikan 5 langkah berikut:
1. Tentukan judul
Judul dinyatakan secara singkat.
2. Pemilihan masalah
Dalam pemilihan masalah ini harus:
Nyatakan apa yang disarankan oleh judul.
Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut. Nyatakan
perlunya diselidiki masalah menurut kepentingan umum.
Sebutkan ruang lingkup penelitian. Secara singkat jelaskan
materi. situasi dan hal- hal lain yang menyangkut bidang yang akan diteliti.
3. Pemecahan masalah.
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
- Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bentuk yang sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur yang dapat memecahkan masalah.
- Prosedur penelitian yang digunakan harus dinyatakan secara singkat.
- Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas yang diperlukan
- Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh termasuk referensi yang digunakan.
- Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti dalam memecahkan masalah.
- Urutkan asumsi-asumsi yang digunakan serta luibungannya dalam berbagai fase penelitian.
4. Kesimpulan
Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau tiga
kesimpulan yang mungkin diperoleh
Berikan implikasi dari kesimpulan. Jelaskan bebernpa
implikasi dari produk hipotesa dengan memberikan beberapa inferensi.
5. Berikan studi-studi sebelumnya yang pernah dikerjakan
yang berhubungan dengan masalah
Nyatakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan berikan
referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya scbagai model dalam
memecahkan masalah.
Dari pedoman beberapn ahli di atas, maka dapal disimpulkan balnwa
penelitian dengan mcnggunakan metode ilmiah sckurang-kurangnya dilakukan dengan
langkah-langkah berikut:
5.1. Merumuskan serta mcndefinisikan masalah
Langkah pertama dalam meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan.
Untuk menghilangkan keragu-raguan. masalah tersebut didefinisikan secara jelas.
Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan Sebutkan beberapa kata kunci
(key words) yang terdapal dalam masalah Misalnya. masalah yang dipilih adalah
Bagaimana pengaruh mekanisasi terhadap pendapatan usaha tani di Aceh?Berikan
definisi tentang usaha tani, tentang mekanisasi, pada musim apa. dan
sebagainya.
5.2. Mengadakan studi kepustakaan
Setelah masalah dirumuskan, step kedua yang dilakukan dalam mencari data yang
tersedia yang pernah ditulis peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan
masalah yang ingin dipecahkan. Kerja mencari bahan di perpustakaan merupakan
hal yang tak dapat dihindarkan olch seorang peneliti. Ada kalanya. perumusan
masalah dan studi keputusan dapat dikerjakan secara bersamaan.
5.3. Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh infonnasi mengenai hasil penelitian ahli
lain yang ada sangkut-pautnya dengan masalah yang ingin dipecahkan. maka tiba
saatnya peneliti memformulasikan hipotesa-hipolesa unttik penelitian. Hipotesa
tidak lain dari kesimpulan sementara tentang hubunggan sangkut-paut
antarvariabel atau fenomena dalam penelitian. Hipotesa merupakan kesimpulan
tentatif yang diterima secara sementara sebelum diuji.
5.4. Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan. kerja selanjutnya
adalah merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu
sosial yang telah lebih berkembang. scperti ilmu ekonomi misalnva. pcnguji’an
hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical framework) yang telah
ditetapkan. Model matematis dapat juga dibuat untuk mengrefleksikan hubungan
antarfenomena yang secara implisif terdapal dalam hipotesa. untuk diuji dengan
teknik statistik yang tersedia. Pengujian hipotesa menghendaki data yang
dikumpulkan untuk keperluan tersebut. Data tersebut bisa saja data prime
ataupun data sekunder yang akan dikumpulkan oleh peneliti.
5.5. Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut yang merupakan
fakta yang digunakan untuk menguji hipotesa perlu dikumpulkan. Bcrgantung dan
masalah yang dipilih serta metode pcnelitian yang akan digunakan. teknik
pengumpulan data akan berbeda-beda. Jika penelitian menggunakan metode
percobaan. misalnya. data diperoleh dan plot-plot pcrcobaan yang dibual sendiri
oleh peneliti Pada metodc scjarah ataupun survei normal, data diperoleh dengan
mcngajukan pertanyaan-pertanyaan kepada responden. baik secara langsung ataupun
dengan menggunakan questioner Ada kalanya data adalah hasil pengamatan langsung
terhadap perilaku manusia di mana peneliti secara partisipatif berada dalam
kelompok orang-orang yang diselidikinya.
5.6. Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi
Setelah data terkumpul. pcneliti menyusun data untuk
mengadakan analisa Sebelum analisa dilakukan. data tersebul disusun lebih
dahulu untuk mempermudah analisa. Penyusunan data dapat dalam bentuk label
ataupun membuat coding untuk analisa dengan komputer. Sesudah data dianalisa.
maka perlu diberikan tafsiran atau interpretasi terhadap data tersebut.
5.7. Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat
generalisasi dari penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa
kesimpulan. Kesimpulan dan generalisasi ini harus berkaitan dengan hipotesa.
Apakah hipotesa benar untuk diterima. ataukah hiporesa tersebut ditolak.
5.8. Membuat laporan ilmiah
Langkah terakhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat
laporan ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.
Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri.
Sedangkan menurut Suryabrata (1989) langka-langka
penelitian meliputi 11 langkah, yaitu :
1. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
1.1 Identifikasi Masalah Penelitian
Masalah penelitian dapat bersumber dari :
a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
b. Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah
c. Pernyataan pemegang otoritas
d. Pengamatan selintas
e. Pengalaman pribadi
f. Perasaan intuitif
1.2 Pemilihan masalah penelitian
Dalam memilih masalah penelitian ada 2 hal yang perlu
dijadikan pertimbangan yaitu :
a. Pertimbangan dari arah masalahnya
b. Pertimbangan dari arah calon peneliti
1. 3 Perumusan masalah penelitian
a. Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b. Rumusan hendaklah padat dan jelas
c. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan data
guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu.
2. Penelaahan Kepustakaan
a. Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku
b. Pemilihan berdasarkan pada prinsip:
1. Relevansi
2. Kemutakhiran ( kecuali studi sejarah )
c. Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil
penelitian. Penilikan berdasarkan atas prinsip :
1. Relevansi
2. Kemutakhiran
3. Bobot
3. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan:
a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d. Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin
mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis itu.
4. Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel
a. Mengidentifikasi variabel.
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian
atau faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan
diteliti
b. Mengklarifikasi variabel
Berdasarkan proses kauantifikasinya, variabel digolongkan
menjadi:
1. Variabel nominal
2. Variabel ordinal
3. Variabel interval
4. Variabel rasio
Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel
dibedakan menjadi:
1. Variabel tergantung
2. Variabel bebas
3. Variabel moderator
4. Variabel kendali
5. Variabel rambang
c. Merumuskan definisi operasional variabel-variabel
Definisi operasional dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)
1. Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang
harus dilakukan agar yang didefinisikan itu terjadi
2. Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu
nampaknya (seringkali menunjuk kepada alat pengambil datanya)
5. Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data
Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat:
1. Validitas
2. Reliabilitas
6. Penyusunan rancangan penelitian
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis
11. Penyusunan laporan
Dari beberapa pendapat para pakar yang telah disebutkan di
atas dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan penelitian
dibagi dalam empat fase/tahap kegiatan, yaitu :
1. Persiapan
2. Pengumpulan data/informasi
3. Pengolahan data/informasi
4. Penulisan laporan penelitian
Pada intinya langkah-langkah penelitian sama dengan
langkah-langkah dalam metode ilmiah. Bagi penelitian remaja atau penelitian
yang dilakukan oleh siswa SLTP dan SLTA dapat digunakan langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
Yaitu menetapkan masalah penelitian, apa yang dijadikan masalah penelitian dan
apa obyeknya. Sedangkan mengidentifikasi atau menyatakan masalah yang spesifik
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan penelitian ( research question), yaitu
pertanyaan yang belum dapat memberikan penjelasan yang memuaskan berdaarkan
teori (hokum/dalil) yang ada.
Ada beberapa hal yang diperlukan dalam menemukan suatu
masalah pada suatu kegiatan, yaitu mengamati apakah yang seharusnya terjadi
memang terjadi seperti yang dimaksud ataukah tidak; apakah terdapat pandangan,
pendapat atau sikap yang berbeda terhadap hal yang sama; dan memperkirakan
apakah yang akan timbul sebagai akibat sekiranya proses yang biasa itu diubah,
ditiadakan atau diganti.
2. Telaah Kepustakaan
Penelitian dimulai dengan penelusuran/telaah pustaka yang
berhubungan dengan subyek penelitian tersebut. Penelusuran pustaka merupakan
langkah pertama untuk mengumpulkan informasi yang relevan untuk penelitian.
Penelusuran pustaka dapat menghindarkan duplikasi pelaksanaan penelitian.
Dengan penelusuran pustaka dapat diketahui penelitian yang pernah dilakukan dan
dimana hal itu dilakukan.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai pendapat sementara yang
dianggap benar sebelum dapat diuji kebenarannya, karena itu hipotesis perlu
dirumuskan secara teliti, terinci dan baik sebab bukan tidak mungkin hipotesis
yang dituliskan merupakan jawaban yang sebenarnya terhadap permasalahan
penelitian. Merumuskan hipotesis yang baik sangat berguna untuk menjelaskan masalah,
petunjukpemilihan metodologi yang tepat dan menyusun langkah dan pembuktian
penelitian.
Hipotesis merupakan salah satu bentuk konkrit dari perumusan
masalah. Dengan adanya hipotesis, pelaksanaan penelitian diarahkan untuk
membenarkan atau menolak hipotesis. Pada umumnya hipotesis dirumuskan dalam
bentuk pernyataan yang menguraikan hubungan sebab-akibat antara variabel bebas
dan tak bebas gejala yang diteliti. Hipotesis mempunyai peranan memberikan arah
dan tujuan pelaksanaan penelitian, dan memandu ke arah penyelesaiannya secara
lebih efisien. Hipotesis yang baik akan menghindarkan penelitian tanpa tujuan,
dan pengumpulan data yang tidak relevan. Tidak semua penelitian memerlukan
hipotesis.
Ciri-ciri hipotesis yang baik adalah, logis tumbuh dari atau
ada hubungannya dengan lapangan ilmu pengetahuan yang sedang dijelajahi oleh
peneliti remaja; jelas, sederhana, dan terbatas; dan dapat diuji. Kegagalan
merumuskan hipotesis yang baik akan mengaburkan hasil penelitian. Hipotesis
yang abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian, tetapi juga sukar
diuji secara empiris (pengalaman pengamatan).
3.1 Rumusan Hipotesis
Ada beberapa persyaratan untuk merumuskan hipotesis,
diantaranya adalah :
a) Hipotesis dirumuskan dalam kalimat berita, bukan dalam kalimat tanya.
b) Hipotesis harus jelas tidak bermakna ganda.
c) Hipotesis dirumuskan secara opreasional sehingga memudahkan pengujiannya.
Misalnya, hipotesis yang berbunyi : “ Laku penampilan guru
yag baik berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa” kurang operasional
dibandingkan misalnya “ Sikap guru yang demokratis akan berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa “.
3.2 Macam-Macam Hipotesis
Macam-macam hipotesis yang sering dijumpai adalah :
a) Hipotesis Deskriptif
Hipotesis “lukisan”, menunjukkan dugaan sementara bagaimana
(how) benda-benda, peristiwa-peristiwa, atau variable-variabel itu terjadi.
Hipotesis ini menggambarkan karakteristik suatu sample menurut variable
tertentu.
Contoh :
Proporsi mahasiswa yang kaya hasrat untuk maju yang menyusun tesis bermutu
lebih banyak daripada yang miskin hasrat untuk maju.
b) Hipotesis Argumentasi
Hipitesis “penjelasan” , menunjukkan dugaan sementara
tentang mengapa (why) benda-benda, peristiwa-peristiwa, atau variable-variabel
itu terjadi. Hipotesis ini merupakan pernyataan sementara yang diatur secara
sistematis sehingga salah satu pernyataan merupakan kesimpulan (konsekuen) dari
pernyataan yang lainnya (antiseden).
c) Hipotesis Kerja
Merupakan hipotesis yang meramalkan atau menjelaskan
akibat-akibat dari suatu variable yang menjadi penyebabnya. Jadi hipotesis ini
menjelaskan suatu ramalan bahwa jika suatu variable berubah maka variable
tertentu akan berubah pula.
Rumusan Hipotesis Kerja ( H1 ) :
(1) Jika………….., maka………………..
Contoh :
H1 : Jika orang banyak makan, maka berat badanya akan naik
(2) Ada perbedaan antara……….. dan ……………….
Contoh :
H1 : Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam cara
berpakaian.
d) Hipotesis Nol / Hipotesis Statistik
Hipotesis statistic bertujuan memeriksa ketidakbenaran suatu
dalil/teori dengan perangkat statistic/matematik, yang selanjutnya akan ditolak
melalui bukti-bukti yang sah. Hipotesis nol kebalikan dari hipotesis kerja.
Rumusan hipotesis nol ( H0 ) :
(1) Tidak ada perbedaan antara ……………. dengan …………………
Contoh :
H0 : Tidak ada perbedaan antara siswa tingkat I dengan iswa tingkat II dalam
disiplin belajar.
(2) Tidak ada pengaruh ……………… terhadap ………………….
Contoh :
H0 : Tidak ada pengaruh jarak rumah ke sekolah terhadap kerajinan siswa
berangkat ke sekolah
4. Identifikasi dan Klasifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah faktor yang apabila diukur
memberikan nilai yang bervariasi ( H. Purwo Sutanto & Yuli Pratomo Akhadi :
2007). Peneliti perlu menentukan variabel-variabel penelitian. Misalnya,
apabila seorang peneliti ingin menyelidiki apakah benar bahwa susu menyebabkan
badan menjadi gemuk, maka yang menjadi obyek penelitiannya adalah susu dan
berat badan orang. Maka susu dan berat badan merupakan variabel penelitian.
Ada beberapa jenis variabel yang dipakai dalam penelitian,
yaitu antara lain :
a. Variabel Variabel Bebas atau Variabel Penyebab
(Independent Variable), yaitu variabel yang mempengaruhi variabel yang lain
atau diduga sebagai penyebab timbulnya variabel yang lain. Variabel bebas
disebut juga variabel X.
b. Variabel Tergantung atau Variabel Terikat (Dependen
Variable), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel
yang muncul sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat disebut juga
variabel Y.
Dalam contoh penelitian di atas susu merupakan variabel
bebas ( X )dan berat badan merupakan variabel terikat ( Y ).
c. Variabel Moderator, yaitu variabel-variabel atau
factor-faktor lain yang mempengaruhi jalanya penelitian.
d. Variabel Kontrol, yaitu variabel yang dikontrol oleh
peneliti untuk menetralkan pengaruhnya terhadap variabel tergantung.
Misalnya, jika peneliti ingin mengetahui apakah ada
perbedaan hasil belajar siswa kelas X SMK yang diajar dengan strategi problem
solving dengan siswa yang diajar dengan metode latihan ?
Maka yang dijadikan sebagai variabel moderator misalnya
adalah sarana belajar mengajar, kemampuan dasar siswa, latar belakang siswa,
lingkungan belajar siswa, dan lain-lain. Sedangkan variabel kontrolnya berupa
siswa kelas X SMK yang tidak diajar dengan metode problem solving maupun metode
latihan.
5. Merumuskan Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel tidak menjelaskan definisi
variabel secara istilah seperti dalam kamus, tetapi menjelaskan definisi atau
pengertian variabel yang dikehendaki oleh peneliti. Misalnya, jika ada variabel
hasil belajar siswa maka definisi operasional variabel yang dikehendaki
peneliti adalah skor tes harian siswa, skor tes semester siswa dan lain-lain.
6. Menetapkan Rancangan Penelitian / Desain Penelitian
Apakah desain eksperimen itu ? Desain eksperimen adalah
suatu rancangan percobaan dengan setiap langkah tindakan yang terdefinisikan,
sehingga informasi yang diperlukan atau berhubungan dengan persoalan yang akan
diteliti dapat dikumpulkan secara faktual. Dengan kata lain, desain sebuah
eksperimen merupakan langka-langkah lengkap yang perlu diambil jauh sebelum
eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh
sehingga akan membawa ke analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku dan
tepat menjawab persoalan yang dibahas.
Desain penelitian atau rancangan penelitian mengatur
sistematika yang akan dilaksanakan dalam penelitian. Memasuki langkah ini
peneliti harus memahami berbagai metode dan teknik penelitian. Metode dan
teknik penelitian disusun menjadi rancangan penelitian. Mutu keluaran
penelitian ditentukan oleh ketepatan rancangan penelitian.
7. Menetapkan Populasi dan Sampel
Populasi didefinisikan sebagai himpunan atau kelompok (yang lengkap atau
sempurna) dari semua unit penelitian yang mungkin. Jumlah populasi dapat
diketahui ataupun tidak dapat diketahui. Jadi populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian. Obyek penelitian terdiri dari unit-unit penelitian. Unit penelitian
dapt berupa orang (individu), rumah tangga, kelompok, organisasi,lembaga dan
lain-lain. Populasi dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Populasi Target adalah populasi yang merupakan sumber
informasi representative yang diinginkan.
b. Populasi Contoh atau Populasi Sampel ( populasi
Penelitian) adalah populasi dari mana suatu contoh atau sampel benar-benar
diambil.
Misalnya, seorang peneliti ingin mempelajari kependudukan di
Provinsi Jawa Tengah dengan mengambil sampel di tiga kabupaten/kota di Jawa
Tengah, yaitu Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Kabupaten Brebes. Dalam hal ini,
penduduk Jawa Tengah populasi target dan penduduk di tiga kabupaten/kota
merupakan populasi sampel.
Sampel atau contoh adalah anggota populasi yang dianggap dapat mewakili obyek
penelitian.
8. Menentikan Alat Pengambil Data atau Instrument Penelitian
9. Pengumpulan Data
10. Pengolahan dan Analisis Data
11. Menulis Laporan Penelitian
Referensi :
- http://skripsimahasiswa.blogspot.com/2008/10/langkah-langkah-penelitian.html
0 comments:
Post a Comment