Thursday, April 26, 2012

Tips Move On Saat Masih Mencintai Mantan

Putus dengan pria yang masih sangat Anda cintai memang sebuah tantangan hidup yang menyulitkan. Anda mungkin akan terjebak dalam kesedihan dan patah hati yang mendalam.

Sisi baiknya, proses putus cinta dapat membuat Anda menjadi pribadi yang baru dan lebih berkembang. Ambil beberapa langkah berikut ini untuk membuat Anda lebih kuat melewati putus cinta karena masih memiliki rasa pada sang mantan, seperti dirangkum dari eHow.

1. Menangislah

Hati manusia tidak terbuat dari baja, yang tidak merasakan apa-apa saat disakiti. Di minggu-minggu awal setelah putus, Anda mungkin akan merasa sedih dan kesepian. Menangislah, bila itu membuat Anda merasa lebih baik. 'Nikmati' kesendirian dengan berdiam di kamar sambil memutar lagu-lagu romantis. Tapi ingat, jangan hanyut dalam kesedihan yang berlarut-larut.

"Waktu ideal untuk mengatasi sedih dan sakit hati karena putus cinta maksimal 4 bulan. Lebih dari itu, Anda harus coba lebih keras lagi untuk keluar dari kesedihan," saran Psikolog Alexander Sriewijono.

2. Apa yang Anda Inginkan?

Tanyakan pada diri Anda, apa yang Anda inginkan lima tahun kedepan? Mengetahui keinginan Anda di masa depan dapat membuat pikiran Anda terbuka dan mengesampingkan perasaan sedih Anda. Pikirkan juga hubungan yang seperti apa yang Anda ingin jalankan nanti. Anda juga perlu memikirkan, bagaimana kehidupan Anda nantinya jika harus mempertahankan kekasih Anda? Namun ingat, jangan membayangkan seolah si dia telah berubah.

3. Hindari Mantan Anda 

Setelah putus terkadang mantan kekasih masih sangat sulit untuk dihindari, namun jika masih mengetahui keadaannya dan masih berhubungan malah memperpanjang penderitaan Anda. Terkadang, benar-benar hilang dari hidupnya adalah keputusan yang terbaik. Singkirkan barang-barang kenangan Anda dan bersama si mantan, jangan dengarkan lagu-lagu yang sering diputar bersama mantan. 
Jika perlu, hapus Facebook dan Twitter. Anda juga perlu menghapus instant messengernya seperti Blackberry Messenger atau Yahoo Messenger dan nomor teleponnya untuk menyingkirkan keinginan menghubunginya. 

4. Mengalihkan Perhatian

Alihkan perhatian Anda dengan hal-hal yang Anda sukai, seperti membaca buku atau mengikuti kursus-kursus. Hubungi teman-teman lama Anda dan ajak mereka pergi. Semakin sibuk Anda, semakin Anda bisa melupakannya.


Referensi :

1. http://wolipop.detik.com/read/2011/12/21/114432/1796368/852/tips-move-on-saat-masih-mencintai-mantan

Thursday, April 19, 2012

Kepemimpinan ( Pendekatan dari segi situasi )

Model Kepemimpinan Kontingensi (Contingency Model)


Studi kepemimpinan jenis ini memfokuskan perhatiannya pada kecocokan antara karakteristik watak pribadi pemimpin, tingkah lakunya dan variabel-variabel situasional. Kalau model kepemimpinan situasional berasumsi bahwa situasi yang berbeda membutuhkan tipe kepemimpinan yang berbeda, maka model kepemimpinan kontingensi memfokuskan perhatian yang lebih luas, yakni pada aspek-aspek keterkaitan antara kondisi atau variabel situasional dengan watak atau tingkah laku dan kriteria kinerja pemimpin (Hoy and Miskel 1987). Model kepemimpinan Fiedler (1967) disebut sebagai model kontingensi karena model tersebut beranggapan bahwa kontribusi pemimpin terhadap efektifitas kinerja kelompok tergantung pada cara atau gaya kepemimpinan (leadership style) dan kesesuaian situasi (the favourableness of the situation) yang dihadapinya. Menurut Fiedler, ada tiga faktor utama yang mempengaruhi kesesuaian situasi dan ketiga faktor ini selanjutnya mempengaruhi keefektifan pemimpin. Ketiga faktor tersebut adalah hubungan antara pemimpin dan bawahan (leader-member relations), struktur tugas (the task structure) dan kekuatan posisi (position power).


Hubungan antara pemimpin dan bawahan menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin itu dipercaya dan disukai oleh bawahan, dan kemauan bawahan untuk mengikuti petunjuk pemimpin. Struktur tugas menjelaskan sampai sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikan secara jelas dan sampai sejauh mana definisi tugas-tugas tersebut dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan prosedur yang baku. Kekuatan posisi menjelaskan sampai sejauh mana kekuatan atau kekuasaan yang dimiliki oleh pemimpin karena posisinya diterapkan dalam organisasi untuk menanamkan rasa memiliki akan arti penting dan nilai dari tugas-tugas mereka masing-masing. Kekuatan posisi juga menjelaskan sampai sejauh mana pemimpin (misalnya) menggunakan otoritasnya dalammemberikan hukuman dan penghargaan, promosi dan penurunan pangkat (demotions).Model kontingensi yang lain, Path-Goal Theory, berpendapat bahwa efektifitas pemimpin ditentukan oleh interaksi antara tingkah laku pemimpin dengan karakteristik situasi (House 1971).
Menurut House, tingkah laku pemimpin dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok:

Supportive leadership (menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan bawahan dan menciptakan iklim kerja yang bersahabat), directive leadership (mengarahkan bawahan untuk bekerja sesuai dengan peraturan, prosedur dan petunjuk yang ada), participative leadership (konsultasi dengan bawahan dalam pengambilan keputusan) dan achievement-oriented leadership (menentukan tujuan organisasi yang menantang dan menekankan perlunya kinerja yang memuaskan). Menurut Path-Goal Theory, dua variabel situasi yang sangat menentukan efektifitas pemimpin adalah karakteristik pribadi para bawahan/karyawan dan lingkungan internal organisasi seperti misalnya peraturan dan prosedur yang ada. Walaupun model kepemimpinan kontingensi dianggap lebih sempurna dibandingkan modelmodel sebelumnya dalam memahami aspek kepemimpinan dalam organisasi, namun demikian model ini belum dapat menghasilkan klarifikasi yang jelas tentang kombinasi yang paling efektif antara karakteristik pribadi, tingkah laku pemimpin dan variabel situasional.

Model Kepemimpinan Vroom and Yetton

Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya.

Mitos-mitos Pemimpin Mitos pemimpin adalah pandangan-pandangan atau keyakinan-keyakinan masyarakat yang dilekatkan kepada gambaran seorang pemimpin. Mitos ini disadari atau tidak mempengaruhi pengembangan pemimpin dalam organisasi. Ada 3 (tiga) mitos yang berkembang di masyarakat, yaitu mitos the Birthright, the For All – Seasons , dan the Intensity. Mitos the Birthright berpandangan bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dihasilkan (dididik). Mitos ini berbahaya bagi perkembangan regenerasi pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin Mitos the For All – Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya. 

Mitos the Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapat menumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja. Atribut-atribut Pemimpin
Secara umum atribut personal atau karakter yang harus ada atau melekat pada diri seorang pemimpin adalah:

  1. mampu, artinya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih balk daripada orang-orang yang dipimpinnya,
  2. juara, artinya memiliki prestasi balk akademik maupun non akademik yang lebih baik dibanding orang-orang yang dipimpinnya,
  3. tangungjawab, artinya memiliki kemampuan dan kemauan bertanggungjawab yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang dipimpinnya,
  4. aktif, artinya memiliki kemampuan dan kemauan berpartisipasi sosial dan melakukan sosialisasi secara aktif lebih balk dibanding oramg-orang yang dipimpinnya, dan
  5. walaupun tidak harus, sebaiknya memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi disbanding orang-orang yang dipimpinnya.

Meskipun demikian, variasi atribut-atribut personal tersebut bisa berbeda-beda antara situasi organisasi satu dengan organisasi lainnya. Organisasi dengan situasi dan karakter tertentu menuntut pemimpin yang memiliki variasi atribut tertentu pula.

Path Theory Goal           

Dasar teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan atau keduanya yang di butuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau organisasi secara keseluruhan. Istilah path goal ini dating dari keyakinan bahwa pemimpin yang efektif memperjelas jalur untuk membantu anggotanya dari awal sampai ke pencapaian tujuan mereka, dan menciptakan penelusuran di sepanjang jalur yang lebih mudah dengan mengurangi hambatan dan pitfalls

Model path goal menganjurkan bahwa kepemimpinan terdiri dari dua fungsi dasar :
  1.  Fungsi pertama : memberi kejelasan alur
  2. Fungsi kedua : meningkatkan jumlah hasil (reward) bawahannya

Model kepemimpinan path-goal berusaha meramalkan efektivitas kepemimpinan dalam berbagai situasi. Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai path-goal karena memfokuskan pada bagaimana pimpinan mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk menggapai tujuan.

Model path-goal menjelaskan bagaimana seorang pimpinan dapat memudahkan bawahan melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi mereka dapat digunakan sebagai alat mencapai hasil yang mereka inginkan. Teori Pengharapan (Expectancy Theory) menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku individu dipengaruhi oleh hubungan antara usaha dan prestasi (path-goal) dengan valensi dari hasil (goal attractiveness). Individu akan memperoleh kepuasan dan produktif ketika melihat adanya hubungan kuat antara usaha dan prestasi yang mereka lakukan dengan hasil yang mereka capai dengan nilai tinggi. Model path-goal juga mengatakan bahwa pimpinan yang paling efektif adalah mereka yang membantu bawahan mengikuti cara untuk mencapai hasil yang bernilai tinggi.

Sebagai contoh teori path goal adalah pemimpin dalam suatu regu untuk mendaki gunung,. Pemimpin yang efektif yaitu di mana pemimpin memberikan arahan serta motivasi agar bawahannya atau anggotanya dapat mencapai ke puncak gunung. Pemimpin biasa memberikan reward ke pada anggotanya agar dapat mencapai tujuan bersama.

Contoh Kasus Sony :

Pecat 10.000 karyawannya…itulah rencana yang baru saja kita dengar, Sony berencana merumahkan 10.000 karyawannya, akibat kerugian yang dideritanya. Gak tanggung-tanggung jumlahnya,  kerugian yang diderita sebesar 6.4 Milyar dollar (sumber: CNET Asia, Wall Street Journal). Padahal kita tahu Sony merupakan salah satu perusahaan paling kreatif dimuka bumi.

Siapa yang gak kenal Sony, perusahaan elektronik raksasa?

Jauh sebelum demam Ipod dari Apple, Sony-lah yang mempopulerkan produk Walkman, dimana hanpir diseluruh dunia tercipta demam mendengarkan musik melalui earphone. Sony juga yang menyebabkan anak-anak hingga orang dewasa keranjingan main PlayStation.

Di Indonesia, maen PS (PlayStation) sudah jadi satu hobi, bahkan menjadi peluang bisnis banyak orang, dengan maraknya penyewaan2 PS di perkotaan bahkan hingga gang-gang di perkampungan kumuh. Artinya secara “brand awareness” pastinya sudah sangat tinggi. Kalo mau dinilai -andaikata bangkrut- pastilah nilai dari “brand value”nya saja sudah gila-gilaan. Tapi pada kasus Kodak, brand value yang tinggi tetap tidak dapat menyelamatkannya dari kebangkrutan.

Di pasar handphone, seperti di Indonesia juga, duet brand Sony dengan Ericsson juga belum ampuh untuk memenangkan persaingan. Pasar hanphone murah dikuasai merek-merek China, sementara di pasar smartphone, I-Phone (Apple) dan Samsung lebih populer.

Ditahun-tahun teakhir focus pengembangan produk di Camera Digital juga mendapat sambutan pasar yang positif…bahkan mulai masuk ke pasar DSLR yang selama ini dikuasai Canon & Nikon.

Namun segala inovasi tersebut nyatanya tidak dapat membantu Sony lolos dari kerugian. Pasar TV yang selama ini jadi andalan Sony terus merosot drastis. Pada Era flat TV, LCD, LED…Sony terseok-seok dalam persaingan. Munculnya perusahaan2 inovatif Korea, bahkan ditambah juga merk2 murah China, satu-satunya menyelamatkan diri dari kebangkrutan dengan merubah haluan bisnis.


Referensi :

  1. http://yanirahmanarsyi.blogspot.com/2011/03/kepemimpinan-pendekatan-dari-segi.html
  2. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/04/12/sony-bangkrut-pecat-10000-karyawannya/


Friday, April 06, 2012

Tips Menjadi Marketing Handal


Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Marketing Mix, yang merupakan strategi perusahaan berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pemasarannyaMarketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mixtersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif. Dan marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Keempat unsur tersebut (4P’s) adalah penawaran produk/jasa (Product), struktur harga (Price), kegiatan promosi (Promotion), dan sistem distribusi (Place).

Setiap usaha, baik kecil atau besar tak lepas dari peran pemasaran dalam meraih sukses. Tanpa melupakan bagian lain dari setiap usaha, tenaga pemasaran atau marketing boleh dikata menjadi ujung tombak dari suatu usaha.

Menjadi seorang tenaga pemasaran memang tak mudah. Banyak tuntutan yang harus dipenuhi untuk perusahaan. Seorang marketing, perlu mengusai berbagai keahlian menjual, terutama kelihaian dan kemampuan mendatangkan profit untuk perusahaan.

Ada banyak cara untuk menjadi seorang marketing yang handal dan sukses. Dan menurut saya, kunci utama dari keberhasilan seorang marketing adalah mental. Seorang marketing harus memiliki daya juang yang gigih, ulet, dan displin. Pun begitu, saya memiliki beberapa catatan tambahan yang barang kali bisa dijadikan panduan untuk meningkatkan kualitas pemasaran teman-teman sekalian.

1. Membuat jaringan atau networking   

Semakin luas jaringan yang temanteman miliki, maka akan semakin besar peluang untuk memasarkan jasa atau produk dari perusahaan. Bila memungkinkan juga, akan sangat baik bila bisa bergabung dengan kelompok bisnis, rajin mengikuti seminar, atau pung mengunjungi pertemuan-pertemuan bisnis. Yang perlu dicatat juga, membangun jaringan bisa dimana saja dan kapan saja.

2. Mengusai bisnis usaha atau perusahaan

Sebagai seorang marketing sudah pasti kita harus mengenal dan menguasai produk atau jasa yang kita pasarkan. Dan sebagai seorang marketing juga, kita harus terus belajar tentang bisnis perusahaan atau usaha kita, yang tentu saja disesuaikan dengan tuntutan keadaan, keperluan klie, dan juga perkembangan dari para pesaing.

3. Menentukan pasar      

Dalam memasarkan produk atau jasa, pasar atau calon konsumen yang dituju haruslah jelas. Tepat atau tidaknya target market yang disasar akan mempengaruhi kesuksesan dari kegiatan pemasaran yang kita lakukan.

4. Kartu nama

Kecil dan mungil, tapi memiliki manfaat yang sangat besar. Seorang marketing wajib membawa selalu kartu nama dan jangan sungkan untuk bertukar kartu nama dengan orang lain. Tampilkan selalu kesan yang baik, karena seorang marketing merupakan perwakilan dari perusahaannya. Dalam persepsi kebanyakan orang, penampilan marketing sama dengan dengan citra perusahaan.

5. Percaya keunggulan perusahaan

Sebagai perwakilan dari perusahaan, seorang marketing harus yakin dan percaya dengan keunggulan dari perusahaannya. Ini penting karena pada dasarnya seorang marketing juga bertugas untuk meyakinkan calon konsumen agar percaya dengan perusahaan kita.

6. Membawa brosur

Ini yang terakhir, dan biasanya dipadukan dengan kartu nama, brosur. Sebagai marketing, upayakan selalu membawa brosur dari produk atau jasa yang hendak dipasarkan. Barangkali brosur terlihat tradisional, tapi brosur bisa bertindak cepat. Saat seorang kita bertemu calon konsumen secara tiba-tiba dan tanpa disengaja, kita bisa langsung menjelaskan produk atau jasa yang kita tawarkan melalui brosur tadi.


Referensi :


  1. http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2012/01/05/kiat-menjadi-marketing-handal/
  2. http://yuniastuti40e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/


Jenderal Soeharto dan Kepemimpinan Bangsa

Baru-baru ini ada salah satu badan survay yang melegitimasi kepemimpinan Soeharto sebagai presiden paling populer dalam masyarakat Indonesia, mengalahkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Soekarno, Megawati, Habibie, dan Gusdur. Terlepas dari semua itu, Soeharto sampai saat ini mau tidak mau masih di akui melekat dalam masyarakat Indonesia.

Bahkan apabila kita perhatikan secara acak, masyarakat dipedesaan masih banyak yang mengatakan”Ngeunah keneh jaman Pak Harto, aman, sagalana marurah.”Masih enak jaman Pak Harto aman, segalanya serba murah. Hal ini bukti bahwa masyarakat sudah di hipnotis dengan gaya kepemimpinan Soeharto yang gemar membangun, dan menjaga stabilitas keamanan negara.

Kejatuhan Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, tiga belas tahun yang silam, telah membuka lembaran baru kehidupan bangsa Indonesia. Ada benang merah yang sangat kuat dari gaya kepemimpinan Soeharto, Ia mewarisi sebuah tradisi politik yang diwarnai penyeragaman. Melalui pendidikan politik terhadap berbagai elemen bangsa, Soeharto mampu mengelola konflik secara konsisten dan meletakan kekuatan lain di luar dirinya sebagai asesoris belaka, menjadi kekuatan demokrasi yang lemah polititical leverage-nya.

Tulisan ini mencoba mengurai kembali kepemimpinan Soeharto sejak akhir 1960-an sampe petengahan tahun 1998. Garapan awal kepemimpinan Soeharto adalah pembangunan ekonomi, jargon”economic law and politic later”menjadi prinsip utama penyelengaraan negara. Pemerintahan Soeharto yang di sebut Orde Baru memang mengambil alih kekuasaan dalam keadaan politik yang kacau, termasuk ketidakpastian ekonomi rakyat karena harga yang meningkat pesat dan tidak terjangkau oleh daya beli rata-rata masyarakat luas. Karena itu, sampai beberapa tahun kekuasaan beralih masalah ekonomi masih menjadi persoalan yang pelik.

Pemerintahan Soeharto pada waktu itu seperti tidak ada pilihan lain, kecuali mengubah dengan ekstrem fokus pembangunan di bidang ekonomi dengan cara yang luar biasa untuk memacu pertumbuhan ekonomi, dan transformai menuju industrialisasi. Jadi, dari analisis historis, sudut pandang momentum ketika itu fokus perhatian Pak Harto ke bidang ekonomi dengan cara-cara ekstrem merupakan pilihan yang sangat tepat. Ide gagasan awal dari pola gerakan pembangunan ekonomi yakni pertumbuhan ekonomi akan menetes ke bawah dan tidak ada pemerataan tanpa pertumbuhan ekonomi, walaupun pada akhirnya yang dibagi hanya kemiskinan kepada masyarakat Indonesia. Permasalahan selanjutnya ketika pertumbuhan ekonomi benar-benar tercapai pada fase pertengahan kepemimpinan Soeharto sekitar 7-8% pada tahun 1967-1981, tetapi nampaknya tetap saja pemerataan tertinggal jauh di belakang.

Landasan pembangunan ekonomi Soeharto, pada akhirnya mengakibatkan partisipasi masyarakat dalam sistem pemerintahan dianggap lebih mengganggu proses pembangunan. Di sisi lain, Soeharto tetap memperhatikan nasib rakyat Indonesia, yang secara makro sangat dipengaruhi oleh dialektika internasioanal. Sebagaimana masyarakat di dunia pada umumnya, di Indonesia pun bentuk kehidupan demokrasi atau keotoriteran pemimpin ditentukan oleh interaksi dari ekonomi, politik, dan sosial. Dalam hal ini Soeharto telah mampu mengelaborasikan kekuatan militer dan birokrasi sebagai modal awal memandu kepemimpinan negara. Secara tidak sadar Soeharto telah mengemas dengan apik. Idealnya, demokrasi yang dikembangkan pada waktu itu memenuhi bagian terbesar standar universal. Pemenuhan pembatasan kekuasaan lewat pembagian dan pemisahan kekuasaan di antara ketiga cabang pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), pengoprasian sistem chek and balences telah melandasi proses demokrasi di dalam kepemimpinan Soeharto.

Akibat ketidakmampuan Soeharto melakukan pemerataan ekonomi, terjadinya kecemburuan sosial merebak di mana-mana selama proses transformasi ekonomi berlangsung. Setelah pertumbuhan ekonomi terjadi selama tiga dekade pembanguan jangka panjang, ternyata telah membangun konglomerat elite baik di dalam istana maupun di luar istana. Maka kondisi ekonomi yang di ikuti oleh etatisme corporatisme dan kronitisme yang kuat di jajaran pemerintahan orde baru membuat semakin jauh jarak si miskin dan si kaya.

Akui tidak di akui perjalanan panjang kepemimpinan Soeharto untuk melakukan kontrol sosial, dan mengelola konflik di masyarakat terbilang mulus, karena Soeharto melaksanakan sejumlah pendekatan refresif dan koersif terhadap kekuatan lain yang memiliki potensi untuk menjadi oposisi dalm pemerintahannya. Sebagaian pengamat  mengatakan golongan Islam tradisional yang bisa di indikasikan mempunyai kekuatan penyeimbang dari kekuasan Soeharto, karena memiliki basis massa yang banyak.  Baberapa argumentasi di atas hanyalah contoh kecil dari sejumlah besar strategi Soeharto untuk mempertahankan kekuasaannya. Meski sebagian kalangan yang menentang dirinya menganggap bahwa Soeharto anti-demokrasi, tetapi pada zamannya strategi politik tersebut dianggap sebagai kekuatan poltik yang cukup heroik.

Jatuhnya rezim Soeharto yang telah dianggap otoriter menjalankan pememerintahan lebih dari 32 tahun, dikarenakan jepitan gerakan intelektual dan massa rakyat membuka peluang kembali bagi kembalinya demokrasi yang sudah dilalui oleh perjalanan panjang sejarah bangsa. Perjalanan demokrasi Indonesia pasca Soeharto mendapat pelajaran berharga dari semua rangkaian peristiwa sejarah masa lalu. Kini tergantung pada pemimpin-pemimpin masa depan, apakah Indonesia akan kembali mengulang model kepemimpinan Soeharto, ataukah menggantikannya dengan yang lebih merakyat dan demokratis.

Perjalanan Demokrasi Indonesia

Apabila kita amati fenomena perjalanan demokrasi dan pergantian kepemimpinan bangsa sebenarnya adalah refleksi kesejahtraan publik yang terpinggirkan. Hal ini diperparah dengan ketertindasan yang dihadapi oleh umat Islam, baik oleh kekuatan Barat maupun oleh golongan yang mengatasnamakan Islam. Terlepas dari realitas politis sekarang, fenomena maraknya gerakan Islam radikal di Indonesia, sebenarnya juga mengandung jebakan-jebakan. Pertama, jangan-jangan disintegrasi gerakan radikalisme merupakan rekayasa politik global untuk memecah belah masyarakat Islam yang ada di Indonesia. Kedua, Negara Indonesia telah kehilangan bingkai kebersamaan atau komitmen kebangsaan yang berusaha mewujudkan kemakmuran dan kesejahtraan.

Kalau itu yang terjadi, maka kemudian agama telah menjadi instrumen partikularistik gerakan-gerakan agama dan kebangkitan kelompok yang kemudian mendapatkan angin segar dari suara-suara Internasional yang menginginkan perpecahan di dunia Islam. Hal ini yang diperlukan oleh negara, agar agama dijadikan perekat pada level society. Jika perekat itu hilang dan diganti oleh ikatan kepentingan salah satu golongan maka konsep kenegaraan yang memiliki budaya Democratic Civility akan lenyap secara perlahan.

Apabila bangsa Indonesia berhasil menuntaskan agenda reformasi dan menguatkan kembali pemerintahan yang konsisten untuk mensejahtrakan rakyatnya, maka masyarakat Indonesia sedang dibawa ke suatu masa depan yang gemilang. Namun, apabila gerakan radikalisme, tidak segera dituntaskan sampai ke akarnya, kekhawatiran hal  ini akan menjadi bumerang untuk disintegrasi yang mengatasnamakan kepentingan agama.

Setidaknya dalam analisis saya ada beberapa harapan masyarakat Indonesia untuk kepemimpinan sekarang ini. Pertama, peningkatan kesejahtraan ekonomi rakyat secara keseluruhan. Kedua, Pengembangan dan pemberdayaan kaum intelektualitas dan profesional di segala bidang. Ketiga melakukan hubungan internasional yang lebih progres untuk kemajuan negara. Keempat sosialisasi pendidikan ketatanegaraan yang bernafaskan Bhineka Tunggal Ika. Semua aspek tersebut apabila mampu dilaksanakan oleh pengemban amanah kepemimpinan, tentunya harapan untuk membangun keadaban demokratis mungkin bisa terwujud.

Biografi Presiden Soeharto



Soeharto adalah Presiden kedua Republik Indonesia. Beliau lahir di Kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 Juni 1921. Bapaknya bernama Kertosudiro seorang petani yang juga sebagai pembantu lurah dalam pengairan sawah desa, sedangkan ibunya bernama Sukirah. 

Soeharto masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro. Soeharto dititipkan di rumah adik perempuannya yang menikah dengan Prawirowihardjo, seorang mantri tani. 

Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945. Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai Mangkunegaran. 

Perkawinan Letkol Soeharto dan Siti Hartinah dilangsungkan tanggal 26 Desember 1947 di Solo. Waktu itu usia Soeharto 26 tahun dan Hartinah 24 tahun. Mereka dikaruniai enam putra dan putri; Siti Hardiyanti Hastuti, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Herijadi, Hutomo Mandala Putra dan Siti Hutami Endang Adiningsih. 


Jenderal Besar H.M. Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karir militer dan politiknya. Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan batalyon berpangkat Letnanh Kolonel. 
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima Mandala (pembebasan Irian Barat). 

Tanggal 1 Oktober 1965, meletus G-30-S/PKI. Soeharto mengambil alih pimpinan Angkatan Darat. Selain dikukuhkan sebagai Pangad, Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Pangkopkamtib oleh Presiden Soekarno. Bulan Maret 1966, Jenderal Soeharto menerima Surat Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno. Tugasnya, mengembalikan keamanan dan ketertiban serta mengamankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno.

Karena situasi politik yang memburuk setelah meletusnya G-30-S/PKI, Sidang Istimewa MPRS, Maret 1967, menunjuk Pak Harto sebagai Pejabat Presiden, dikukuhkan selaku Presiden RI Kedua, Maret 1968. Pak Harto memerintah lebih dari tiga dasa warsa lewat enam kali Pemilu, sampai ia mengundurkan diri, 21 Mei 1998. residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun setelah dirawat selama 24 hari (sejak 4 sampai 27 Januari 2008) di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. 

Berita wafatnya Pak Harto pertama kali diinformasikan Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol. Dicky Sonandi, di Jakarta, Minggu (27/1). Kemudian secara resmi Tim Dokter Kepresidenan menyampaikan siaran pers tentang wafatnya Pak Harto tepat pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari 2008 di RSPP Jakarta akibat kegagalan multi organ. 

Kemudian sekira pukul 14.40, jenazah mantan Presiden Soeharto diberangkatkan dari RSPP menuju kediaman di Jalan Cendana nomor 8, Menteng, Jakarta. Ambulan yang mengusung jenazah Pak Harto diiringi sejumlah kendaraan keluarga dan kerabat serta pengawal. Sejumlah wartawan merangsek mendekat ketika iring-iringan kendaraan itu bergerak menuju Jalan Cendana,mengakibatkan seorang wartawati televisi tertabrak. 

Di sepanjang jalan Tanjung dan Jalan Cendana ribuan masyarakat menyambut kedatangan iringan kendaraan yang membawa jenazah Pak Harto. Isak tangis warga pecah begitu rangkaian kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto memasuki Jalan Cendana, sekira pukul 14.55, Minggu (27/1). 

Sementara itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah menteri yang tengah mengikuti rapat kabinet terbatas tentang ketahanan pangan, menyempatkan mengadakan jumpa pers selama 3 menit dan 28 detik di Kantor Presiden, Jakarta, Minggu (27/1). Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden RI Kedua Haji Muhammad Soeharto. 

Referensi :
  1. http://www.knowledge-leader.net/2011/05/soeharto-dan-kepemimpinan-bangsa/
  2. http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-presiden-soeharto.html