Friday, May 24, 2013

Pengertian dan Contoh Resensi


Pengertian Resensi  

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku (majalah itu memuat), (buku-buku yang baru terbit).  

Secara etimologi, "Resensi" berasal dari bahasa Latin, dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai, mengulas sebuah buku.  

Berikut ini Definisi, Arti dan Pengertian Resensi Menurut Beberapa Para Ahli 

WJS. Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di surat kabar atau majalah.  

Resensi menurut Panuti Sudjiman (1984) adalah hasil pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.  

Saryono (1997:56) menjelaskan Pengertian Resensi sebagai sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya, argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul buku.

Contoh resensi - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

1. Identitas Novel Laskar Pelangi

Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

Judul                                  : Laskar Pelangi
Penulis                                : Andrea Hirata
Penerbit                              : Bentang
Kota Tempat Terbit            : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit                       : Cetakan III, Juli 2007
Tebal halaman                     : 533 halaman termasuk juga tentang penulis
Harga                                  : Rp.69.000,-



2. Tujuan Meresensi Novel - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi


Banyak orang (teman-teman) yang telah mengatakan bahwa buku ini bagus kepada saya, maka dari itu saya menjadi penasaran dan ingin membacanya. Setelah saya baca ternyata buku ini tidak hanya sekedar bagus tetapi “sangat bagus”, karena di dalamnya banya terdapat pelajaran yang dapat kita ambil tentang keagamaan, persahabatan yang luar biasa, cinta pertama yang indah, ketegaran hidup, bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak.


3. Pokok-pokok Isi Novel (Unsur Instrinsik) - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

a. Tema


Persahabatan sepuluh anak yaitu Ikal, Mahar, Lintang, Harun, Syahdan, A Kiong, Trapani, Borek, Kucai dan satu-satunya wanita di kelas mereka, Sahara dari orang kecil yang mempunyai cita-cita yang tinggi dengan bersekolah di pendidikan rakyat kecil Sekolah Muhamadiyah.


b. Tokoh dan Perwatakan

Kucai                                  : benyak bicara.
Sahara                                 : keras kepala, cerdas dan baik hati.
A kiong                                : baik dan sedikit aneh.
Harun                                   : baik.

Aku sebagai ikal                   : tidak mudah putus asa.
Ayah ku/ayah ikal                 : baik hati.
Pak K.A. Harpan Noor        : baik hati, ramah dan sabar.
Borek                                   : nakal.

 Ibu N.A. muslimah Hafsari    : sabar, baik.
Lintang                                   : pantang menyerah.
Mahar                                    : imajinatif dan cerdas.
Trapani                                   : manja dan cerdas.


c. Alur


Di dalam novel ini memakai alur maju.


d. Sudut Pandang


Memakai kata ganti orang pertama tunggal atau memakai akuan sertaan, karena dalam penceritaan novel penulis menggunakan kata aku.

e. Gaya Bahasa


Di sini saya tidak mengetahui gaya bahasanya, karena ada kata-kata yang sulit untuk dipahami atau dapat kita mengerti. Hal ini dikarenakan untuk menyesuaikan bahasa berdasarkan tempat yang diceritakan yaitu di Bangka Belitong, daerah terpencil yang belum meluas bahasanya.


f. Latar (Setting)


Tempat : di sekolah, di bawah pohon, di gua, dan di rumah.
Suasana : menyenangkan, menyedihkan, dan menegangkan.
Kapan : siang hari, sore hari, dan malam hari.



4. Keunggulan Novel - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

a. Organisasi


Dalam hal organisasi novel ini, hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain harmonis dan dapat menimbulkan rasa penasaran pembaca. Karena dalam penceritaan isi novel tidak berbelit-belit.

b. Isi


Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit dan cita-cita yang gagah berani dalam kisah tokoh utama buku ini Ikal, akan menuntun kita dengan semacam keanggunan dan daya tarik agar kita dapat melihat ke dalam diri sendiri dengan penuh pengharapan, agar kita menolak semua keputusasaan dan ketakberdayaan kita sendiri.


c. Bahasa


Bahasa yang digunakan tidak berbelit-belit walaupun ada kata-kata yang kita tidak tahu maknanya dan yang belum dapat kita pahami, dikarenakan cerita menyesuaikan tempat daerah Belitong.


5. Nilai-nilai Novel (Unsur Ekstrinsik) - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi


Kita dapat mengambil pelajaran bahwa bagaimanapun hidup yang kita jalani, kita harus senantiasa bersyukur. Kita dapat mengetahui arti perjuangan hidup dalam kemiskinan yang membelit cita-cita yang tingggi. Pada dasarnya kemiskinan tidak berkorelasi/berinteraksi langsung dengan kebodohan atau kegeniusan. Banyak sekali pelajaran yang dapat kita teladani dari novel tersebut seperti keagamaan, moral, cinta pertama yang indah, ketegaran hidup, bahkan makna sebuah takdir yang tidak bisa kita tebak. Selain itu kita dapat mencontoh tokoh-tokoh yang dapat diteladani seperti tokoh-tokoh manusia sederhana, jujur, tulus, gigih, penuh dedikasi, ulet, sabar, tawakal, takwa, dan sebagainya.

6.Sinopsis - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

Diawali saat SD Muhammadiyah, sekolah kampung di Belitong dengan fasilitas yang sangat terbatas bahkan minus, membuka pendaftaran untuk murid baru kelas satu. Hingga saat2 terakhir pendaftaran hanya 9 orang anak yang mendaftar dan siap masuk kelas di hari pertama. Padahal sekolah reot ini sudah diancam untuk membubarkan diri jika murid barunya kurang dari 10 orang.

Di kalangan bawah, menyekolahkan anak berarti mengikatkan diri pada beban biaya yang harus ditanggung selama bertahun2. Dan tertutupnya kesempatan untuk mempekerjakan si anak secara penuh waktu demi membantu mengurangi beban hidup yang semakin berat.

Jika tak ada Harun, seorang anak berusia 15 tahun dengan keterbelakangan mental, yang disekolahkan oleh ibunya agar tidak cuma mengejar anak ayam di rumah, tentu tidak pernah terjadi kisah ini. Ikal tidak akan pernah bertemu, berteman satu kelas dengan Lintang, Mahar, Syahdan, A Kiong, Kucai, Borek alias 

Samson, Sahara, Trapani, dan Harun. Tidak akan pernah bertemu Bu Muslimah, guru penuh kasih namun penuh komitmen untuk mencerdaskan anak didiknya. Dan tidak akan pernah ada Laskar Pelangi, yang di musim hujan selalu melakukan ritual melihat pelangi sore hari dengan bertengger di dahan2 pohon filicium yang ada di depan kelas mereka.

Selanjutnya dikisahkan ragam kejadian yang penuh suka dan duka dari kesepuluh anak anggota Laskar Pelangi. Nantinya di tengah cerita Laskar Pelangi mendapat anggota kesebelas, anggota wanita kedua, Flo.

Berkisah tentang Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah. Dan merasa bahagia karena masih mendapat kesempatan ikut menyanyikan Padamu Negeri di jam pelajaran terakhir…. *merinding*… (jaman SMP aku sempat kagum dengan teman2 yang setiap harinya mengayuh sepeda dari rumahnya yang berjarak 10 km dari sekolah, demi bisa menuntut ilmu di SMP Negeri yang baru ada di kota kecamatan… tapi ternyata itu belum ada apa2nya).

Berkisah tentang Mahar anak genius berikutnya, tapi yang satu ini genius dalam bakat seni. Berkisah tentang rutinitas membeli kapur tulis di toko yang jauh dari sekolah dan berbau busuk, menggiring ke kisah cinta pertama Ikal kepada A Ling yang berkuku indah.

Tentang keberhasilan mereka mengangkat nama SD Muhammadiyah yang selama ini selalu dianggap remeh dalam acara karnaval 17 Agustus dan lomba cerdas-cermat. Tentang cita-cita Ikal. Tentang hilangnya Flo. Tentang petualangan mistis ke Pulau Lanun menemui Tuk Bayan Tula bersama Flo dan Mahar. Dan bagian pertama ini ditutup dengan kesedihan mendalam yang sangat mengharukan saat Laskar Pelangi harus merelakan perginya seorang teman yang kurang beruntung…

Bagian pertama itu mengambil rentang waktu dari hari pertama Laskar Pelangi masuk kelas satu Sekolah Dasar Muhammad

iyah hingga empat bulan menjelang Ebtanas SMP di gedung sekolah yang sama dengan orang2 yang sama (tambah Flo tentunya).

Pada bagian kedua, kisah ini melompat dua belas tahun kemudian saat Laskar Pelangi telah menjadi sosok2 dewasa yang harus berjuang menggapai peruntungannya dalam kehidupan nyata. Masing2 menjalani suratan hidupnya yang sudah ditetapkan. Ada yang berjalan sesuai cita2nya, ada yang tidak terduga lompatannya, ada juga yang menyerah pada nasib yang sudah tergambar jelas sejak dahulu.

Dan akhirnya pun mereka semua dengan perjuangan yang keras dan gigih dapat mendapatkan apa yang mereka cita-citakan.


7. Biografi Penulis - Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi

Andrea Hirata Seman Said Harun lahir di pulau Belitung 24 Oktober 1982, Andrea Hirata sendiri merupakan anak keempat dari pasangan Seman Said Harunayah dan NA Masturah. Ia dilahirkan di sebuah desa yang termasuk desa miskin dan letaknya yang cukup terpelosok di pulau Belitong. Tinggal di sebuah desa dengan segala keterbatasan memang cukup mempengaruhi pribadi Andrea sedari kecil. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan motivasi dari keadaan di sekelilingnya yang banyak memperlihatkan keperihatinan. Nama Andrea Hirata sebenarnya bukanlah nama pemberian dari kedua orang tuanya. Sejak lahir ia diberi nama Aqil Barraq Badruddin. Merasa tak cocok dengan nama tersebut, Andrea pun menggantinya dengan Wadhud. Akan tetapi, ia masih merasa terbebani dengan nama itu. Alhasil, ia kembali mengganti namanya dengan Andrea Hirata Seman Said Harun sejak ia remaja.

Referensi :
  1. Google.2012."Pengertian dan Contoh Resensi". Dalam http://veltaron-education.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-contoh-resensi.html
  2. Google.2013."Contoh Resensi Novel Laskar Pelangi". Dalam http://animasku.com/contoh-resensi-novel-laskar-pelangi/








Manfaat Sholat Istikharah


Ada hadits nabi yang dikutip dari Jabir bin ‘Abdillah ra. dimana beliau berkata yang artinya:

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah shalat dua raka’at yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah…” HR. Al-Bukhari

Hadits diatas adalah hadits yang penting. Di dalamnya Rasulullah mengajarkan kepada umatnya untuk selalu mengembalikan urusan kepada Allah jika menemui perkara atau permasalahan. Caranya adalah dengan sholat Istikharah. Mengenai tata cara sholat istikharah, tidak berbeda dengan sholat yang lain, hanya pada niatnya yang berbeda. Kali ini akan kita bahas dua hal yang kami tebalkan diatas.

Yang pertama adalah bahwa Rasulullah mengajarkan sholat istikharah dalam setiap perkara atau urusan. Jadi adalah tidak benar bahwa ada anggapan bahwa sholat istikharah hanya dilakukan ketika ada urusan yang meragukan saja.

Yang kedua, sebagian dari orang salah paham dalam melaksanakan sholat Istikharah, dimana mereka melakukannya pada saat masih ragu akan suatu pilihan. Padahal ini kurang tepat, seharusnya orang yang telah mantap hatinya dalam mengambil keputusanlah yang melakukan sholat istikharah. Arti kata berniat itu tidak sama dengan menghadapi. Berniat berarti telah memiliki keputusan.

Lantas apa gunanya melakukan sholat istikharah saat sudah mantap dengan satu keputusan?

Jawaban ini kebetulan didapatkan dari penjelasan Ustadz Aris Munandar dalam sebuah sesi kajian rutin pagi. Beliau menuturkan ada dua alasan dalam hal tersebut, yakni:

  • Jika seorang telah mantap dengan suatu urusan, maka ia memohon kepada Allah agar urusan tersebut baik dan diridhoi Allah dan Allah bisa mempermudah jalannya untuk urusan tersebut.
  • Namun jika perkara tersebut ternyata tidak baik baginya, Allah akan datangkan penghalang dan pencegah baginya sehingga ia tak bisa melaksanakan urusan tersebut.

Hal ini merupakan tindak lanjut daripada firman Allah yang artinya:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS. Al-Baqarah: 216

Manusia telah diberi anugrah oleh Allah berupa akal pikiran. Oleh karena itu dalam memutuskan suatu masalah hendaknya manusia menggunakan akalnya terlebih dahulu. Setelah mantap terhadap satu keputusan berdasarkan pertimbangan akal, maka baru meminta bantuan kepada Allah untuk ditunjukkan jalan. Allah Maha Mengetahui, sehingga hanya kepadaNya kita meminta bantuan. 

Referensi :
  1. Google.20013."Manfaat Sholat Istikharah". Dalam http://ridwanaz.com/islami/fiqih/manfaat-sholat-istikharah-bagi-yang-menjalankannya/

Keutamaan Istiqomah


Merupakan kebahagian tersendiri bagi orang tua apabila mempunyai putra-putri yang punya karakter; segera menunaikan salat wajib begitu tiba waktunya, gelisah apabila menunda salat wajib, gemar mengikuti salat berjamaah, merasakan ibadah sebagai kebutuhan bukan beban, selalu melakukan thoharah dengan benar,menyesal bila melewatkan satu hari tanpa membaca Al quran, menunaikan minimal satu macam salat sunah setiap hari, selalu berdoa dan berdzikir sesuai dengan situasi yang melingkupi dan menunaikan puasa Ramadan setiap tahun. Semua ini adalah bentuk istiqomah dalam beribadah. Begitu pentingnya sifat istiqomah yang harus miliki seseorang, sehingga Lembaga Pendidikan Al Falah menjadikan jaminan mutu kelulusan.

Istiqomah adalah sebuah komitmen dalam menjalankan satu program untuk menuju satu tujuan. Istiqomah itu mengandung: 1) konsisten, sehingga secara terus menerus apa yang dianggap baik itu dijalankan, 2) tahan uji kepada godaan-godaan yang mungkin menjadi penghambat, menjadi halangan kita sampai pada tujuan yang cita-citakan. Dalam kaitan dengan fokus, hidup ini dianjurkan oleh agama kita untuk memiliki tujuan. Allah berfirman bahwa tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah pada-Nya. Itu tujuan hidup kita. Kemudian juga Allah mengingatkan bahwa kita diturunkan ke bumi sebagai umat yang terbaik.. Tapi apa syaratnya untuk menjadi ummat yang terbaik? Syaratnya adalah fokus kepada sesuatu yang menjadi cita-cita hidup kita karena hal itu yang akan menggerakkan seluruh hidup kita ke arah cita-cita tersebut. Kalau gak tahu apa yang dituju, pasti akan goyah. Dapat ujian sedikit sudah limbung.

Istiqomah itu menyertai keimanan. Iman naik dan turun, ujian datang dan pergi. Lalu bisa juga disebut bahwa istiqomah itu salah satu ciri keimanan kita teruji atau tidak. Ketika kita tidak istiqomah, bisa dikatakan memang bahwa keimanan kita tidak teruji dengan baik. Memang istiqomah menjadi suatu kondisi, suatu benteng untuk menunjukkan ketundukan kita kepada Allah. Indikator keberagamaan kita atau ketakwaan itu memang ada pada sikap istiqomah. Menjalankan sesuatu, sendirian atau ramai-ramai, diberi reward tidak diberi reward, sikapnya sama saja. Itulah sikap orang yang istiqomah, yang dibalut dengan perilaku ikhlas sebagai hamba.

Dalam suatu hadits diceritakan, sahabat Abdullah al-Tsaqafi meminta nasihat kepada Nabi Muhammad saw agar dengan nasihat itu, ia tidak perlu bertanya-tanya lagi soal agama kepada orang lain. Lalu, Rasulullah saw bersabda, ''Qul Amantu Billah Tsumma Istaqim'' (Katakanlah, aku beriman kepada Allah, dan lalu bersikaplah istiqamah!). (H.R. Muslim)

Hadtis tersebut mengajarkan kita untuk senantiasa beriman kepada Allah swt serta menjalani semua perintah-Nya. Orang yang tidak memiliki sifat istiqomah sangatlah merugi karena akan sia-sia semua usaha dan perjuangannya.

Kiat-kiat Mewujudkan Sikap Istiqomah

  1. Mengikhlaskan niat semata-mata hanya mengharap Allah dan karena Allah swt. Ketika beramal, tiada yang hadir dalam jiwa dan pikiran kita selain hanya Allah dan Allah. Karena keikhlasan merupakan pijakan dasar dalam bertawakal kepada Allah. Tidak mungkin seseorang akan bertawakal, tanpa diiringi rasa ikhlas.
  2. Bertahap dalam beramal. Dalam artian, ketika menjalankan suatu ibadah, kita hendaknya memulai dari sesuatu yang kecil namun rutin. Bahkan sifat kerutinan ini jika dipandang perlu, harus bersifat sedikit dipaksakan. Sehingga akan terwujud sebuah amalan yang rutin meskipun sedikit. Kerutinan inilah yang insya Allah menjadi cikal bakalnya keistiqamahan. Seperti dalam bertilawah Al-Qur’an, dalam qiyamul lail dan lain sebagainya; hendaknya dimulai dari sedikit demi sedikit, kemudian ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
  3. Diperlukan adanya kesabaran. Karena untuk melakukan suatu amalan yang bersifat kontinyu dan rutin, memang merupakan amalan yang berat. Karena kadangkala sebagai seorang insan, kita terkadang dihinggapi rasa giat dan kadang rasa malas. Oleh karenanya diperlukan kesabaran dalam menghilangkan rasa malas ini, guna menjalankan ibadah atau amalan yang akan diistiqamahi.
  4. Istiqamah tidak dapat direalisasikan melainkan dengan berpegang teguh terhadap ajaran Allah swt. Allah berfirman (QS. 3 : 101) :”Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.”
  5. Istiqamah juga sangat terkait erat dengan tauhidullah. Oleh karenanya dalam beristiqamah seseorang benar-benar harus mentauhidkan Allah dari segala sesuatu apapun yang di muka bumi ini. Karena mustahil istiqamah direalisasikan, bila dibarengi dengan fenomena kemusyrikan, meskipun hanya fenomena yang sangat kecil dari kemusyrikan tersebut, seperti riya. Menghilangkan sifat riya’ dalam diri kita merupakan bentuk istiqamah dalam keikhlasan.
  6. Istiqamah juga akan dapat terealisasikan, jika kita memahami hikmah atau hakekat dari ibadah ataupun amalan yang kita lakukan tersebut. Sehingga ibadah tersebut terasa nikmat kita lakukan. Demikian juga sebaliknya, jika kita merasakan ‘kehampaan’ atau ‘kegersangan’ dari amalan yang kita lakukan, tentu hal ini menjadikan kita mudah jenuh dan meninggalkan ibadah tersebut.
  7. Istiqamah juga akan sangat terbantu dengan adanya amal jama’i. Karena dengan kebersamaan dalam beramal islami, akan lebih membantu dan mempermudah hal apapun yang akan kita lakukan. Jika kita salah, tentu ada yang menegur. Jika kita lalai, tentu yang lain ada yang mengingatkan. Berbeda dengan ketika kita seorang diri. Ditambah lagi, nuansa atau suasana beraktivitas secara bersama memberikan ‘sesuatu yang berbeda’ yang tidak akan kita rasakan ketika beramal seorang diri.
  8. Memperbanyak membaca dan mengupas mengenai keistiqamahan para Nabi, sahabat dan orang-orang shaleh dalam meniti jalan hidupnya, kendatipun berbagai cobaan dan ujian yang sangat berat menimpa mereka. Jusrtru mereka merasakan kenikmatan dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan tersebut.
  9. Memperbanyak berdoa kepada Allah, agar kita semua dianugerahi sifat istiqamah. Karena kendatipun usaha kita, namun jika Allah tidak mengizinkannya, tentulah hal tersebut tidak bisa. Buah Istiqamah

Istiqamah memiliki beberapa keutamaan yang tidak dimiliki oleh sifat-sifat lain dalam Islam. Diantara keutamaan istiqamah adalah :

  1. Istiqamah merupakan jalan menuju ke surga. “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. 41 : 30)
  2. Berdasarkan ayat di atas, istiqamah merupakan satu bentuk sifat atau perbuatan yang dapat mendatangkan motivasi dan pertolongan Allah SWT.
  3. Istiqamah merupakan amalan yang paling dicintai oleh Allah swt. Dalam sebuah hadits digambarkan : Dari Aisyah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Berbuat sesuatu yang tepat dan benarlah kalian (maksudnya; istiqamahlah dalam amal dan berkatalah yang benar/jujur) dan mendekatlah kalian (mendekati amalan istiqamah dalam amal dan jujur dalam berkata). Dan ketahuilah, bahwa siapapun diantara kalian tidak akan bisa masuk surga dengan amalnya. Dan amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang langgeng (terus menerus) meskipun sedikit. (HR. Bukhari)
  4. Berdasarkan hadits di atas, kita juga diperintahkan untuk senantiasa beristiqamah. Ini artinya bahwa Istiqamah merupakan pengamalan dari sunnah Rasulullah saw.
  5. Istiqamah merupakan ciri mendasar orang mukmin. Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Tsauban ra, Rasulullah saw. bersabda, ‘istiqamahlah kalian, dan janganlah kalian menghitung-hitung. Dan ketahuilah bahwa sebaik-baik amal kalian adalah shalat. Dan tidak ada yang dapat menjaga wudhu’ (baca; istiqamah dalam whudu’, kecuali orang mukmin.) (HR. Ibnu Majah)

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat istiqomah
  1. Konsisten dalam memgang teguh aqidah tauhid
  2. Konsisten dalam menjalankan ibadah baik mahdoh atau ghoiru mahdoh.
  3. Konsisten dalam menjalankan syariat agama, baik berupa perintah maupun larangan
  4. Konsisten dalam bekerja dan berkarya, dengan tulus dan ikhlas karena Allah swt.
  5. Konsisten dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan

Allah swt menjanjikan balasan yang besar kepada orang-orang yang istiqomah. “Sesunguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-Ahqaf:13-14). Semoga kita bisa istiqamah dalam segala hal. Amin.

Referensi :
  1. Google.2011."Keutamaan Istiqomah". Dalam http://ragambudaya.blogspot.com/2011/12/keutamaan-istiqomah.html


Shalawat Nabi Muhammad SAW dan Terjemahanya


Kita sebagai umat nabi muhammad saw harus selalu mendoakan beliau, dengan selalu memperbanyak shalawat nabi muhammad saw.Berikut ini adalah salah satu bacaan shalawat nabi muhammad saw. 

Bacaan Shalawat Nabi Muhammad SAW dalam Bahasa Indonesia  

"Allahumma salli'ala muhammadin wa'ala ali muhammadin kamasollaita'ala ibrahim.  Wabarik'ala muhammadin wa'ala alimuhammadin kamabarakta'ala ibrahima fil'alamin.  innaka hamidunmajid."  

Terjemahan Shalawat Nabi Muhammad SAW 

Artinya: "Ya Allah, wahai Tuhanku muliakan oleh-Mu akan Muhammad dan akan keluargaya sebagaimana Engkau memuliakan keluarga Ibrahim dan berilah berkat olehmu kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim, bahwasanya Engkau sangat terpuji lagi sangat mulia diserata alam." 

Enam Rahasia Allah SWT untuk Manusia


Kehidupan manusia adalah kehidupan yang penuh dengan misteri. Karena dalam kehidupan manusia tidak hanya melibatkan kehendak individu tetapi juga melibatkan kehendak Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah swt. Hanya dengan kehendaknya lah manusia dapat berkehendak sehingga melakukan apa yang mereka inginkan. Sebenarnya banyak hal dalam kehidupan manusia yang berada diluar kemampuan mereka. Namun hal ini kadang kurang disadari sehigga beberapa manusia menganggap bahwa segala yang mereka raih adalah hasil usaha mereka sendiri dan tak ada hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan ada juga yang menganggap bahwa Tuhan itu tidak ada, sehingga dikenaal dengan istilah atheis.

Sebenarnya hal itu merupakan hal yang salah apalagi apabila dilihat dari sudut pandang agama terutama agama Islam. Islam mengajarkan adanya Tuhan Yang Maha Esa atau biasa disebut tauhid. Dengan bertauhid atau bershahadat seorang manusia telah dinyatakan sebagai muslim atau orang yang beragama islam. Dan diwajibkan untuk menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Kehidupan manusia yang misterius ini salah satunya karena Allah swt. menyembunyikan beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Hal ini yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Hal yaang dirahasiakan oleh Allah swt. ini telah dijelaskan dalam beberapa kitab salah satunya adalah kitab nashoihul ‘ibad. Enam hal tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama, keridhoan Allah swt. diantara kebaikan. Maksudnya adalah Allah swt. memberikan waktu-waktu yang istimewa dalam kehidupan manusia. Dalam waktu istimewa itu apabila manusia melakukan kebaikan walaupun yang sederhana, pahala atas kebaikan sederhana itu akan bisa mengantarkan manusia kedalam surga yang telah dijanjikan oleh Allah. Walaupun apabila diprosentasekan keburukannya masih lebih sering dilakukan daripada kebaikan. Namun, hal atau waktu-waktu istimewa itu dirahasiakan dan tidak ada satu manusia pun yang mengetahuinya. Atas rahasia itu manusia akan bisa mengambil hikmah yaitu tidak meremehkan kebaikan-kebaikan yang sifatnya sederhana atau sepele. Karena mungkin dengan kebaikan yang sederhana itulah yang akan mengantarkan manusia kedalam surga yang abadi.

Kedua, adzab Allah diantara kemaksiatan. Ini adalah kebalikan dari rahasia pertama tadi. Dimana Allah juga mempunyai waktu tertentu yang dapat membuat manusia mendapat black list dari Allah yang akan mengantarkan dia dalam siksaan selamanya yaitu di neraka. Rahasia ini memiliki hikmah agar manusia tidak meremehkan untuk melakukan tindakan yang dilarang oleh Allah swt. terutama tidakan yang termasuk dosa yang dianggap kecil. Apabila sampai manusia melakukan tindakan dosa kecil dan berepatan dengan adzab Allah maka dapat dipastikan ia akan menjadi penghuni neraka sekalipun kebaikan yang dilakukannya lebih banyak. Walaupun mungkin dapat dihapus dengan taubat tetapi hanya taubat yang benar-benar taubatlah yang diterima bukan taubatnya orang-orang munafik.

Ketiga, malam lailatul qadar ketika bulan ramadhan. Malam lailatul qadar adalah malam yang istimewakan oleh Allah swt. bahkan dalam Al Qur’an juga disebut. Pada malam itu merupakan malam istimewa yang lebih baik dari seribu bulan. Dengan dirahasiakannya malam lailatul qadar dpat diambil hikmah, umat islam yang melakukan ibadah akan menggunakan seluruh malam ketika bulan ramadhan untuk rajin beribadah bukan rajin hanya dalam salah satu malam saja.

Keempat, kematian dalam kehidupan. Mati merupakan hal yang pasti bagi setiap mahluk hidup. Tetapi siapapun tidak akan bisa mengetahui kapan dirinya akan mati. Hal ini dilakukan agar manusia lebih menghargai hidup dan menggunakan waktu yang ada untuk beribadah dan berbuat kebaikan.

Kelima, wali Allah diantara manusia. Wali Allah merupakan orang orang yang dikasihi oleh Allah selain para Nabi dan Rasul. Dan keberadaan atau derajaat wali tersebut dirahasiakan oleh Allah agar manusia tidak meremehkan orang lain karena bisa jadi orang yang dianggap remeh tersebut adalah orang yaang dikasihi oleh Allah swt. berbeda dengan hal lain yang hanya diketahui oleh Allah, keberadaan wali ini ada beberapa manusia yang dapat mengetahuinya. Namun manusia yang mengetahuinya adalah manusia yang telah mencapai deraajat wali juga. Karena dalam riwayat dikatakan orang yang mengetahui wali Allah adalah wali Allah juga, namun hal itu tidak berlaku apabila ke-wali-an seseorang telah tersohor.

Keenam, shalat wustho(tengah-tengah) diantara shalat lima waktu. Shalah wustho merupakan shalat yaang istimewa bahkan dapat dikatakan bahwa shalat wustho ini merupakan pemimpin dari shalat lima waktu. Karena shalat wajib umat islam ada lima membuat semua shalat wajib ini memiliki potensi menjadi shalat tengah-tengah. Dan tentu karena keistiewaannya pahala yang didapat apabila melakukan shalat wustho sangat besar sebaliknya apabila umat muslim meninggalkannya akan mendapat dosa yang besar pula. Dengan dirahasiakannya shalat wustho dalam sholat lima waktu ini memberi hikmah agar manusia tidak meremehkan atau mungkin mengagungkan salah satu dari shalat lima waktu.

Itulah beberapa hal yang dirahasiakan oleh Allah semoga kita semua dapat mengambil hikmah-hikmahnya.

Referensi :
  1. Google.2013."Enam Rahasia Allah SWT untuk Manusia". Dalam http://edukasi.kompasiana.com/2013/01/15/enam-rahasia-allah-swt-untuk-manusia-525513.html


Belajar Sabar dan Iklas Menurut Islam


Pada umumnya kita semua bisa lebih sabar, disaat kita di uji Allah dengan hal yang menyenagkan, tapi saat kita di uji Allah dengan ujian yang tidak menyenangkan, seperti ujian kesulitan, ujian kehilangan dan atau musibah maka kebanyakan dari kita, akan merasa begitu sulit menerimanya dan sulit untuk bisa sabar.

Ujian kesulitan, ujian kehilangan, kekurangan musibah, penyakit,  kemiskinan, adalah perkara biasa yang dihadapi oleh manusia selama hidup di dunia ini.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).


Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (QS. Al ‘Ankabuut [29] : 2)
Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?


Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah lah pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah dan titipan Allah, maka begitu Allah mengambilnya dari kita, insya Allah kita akan lebih mudah merelakannya. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapanpun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.

Jadi, jangan menjadi stres, terpukul dan merasa kehilangan yang sangat berat, apabila kemarin kita masih punya mobil, sekarang sudah tidak lagi, jangan stres dan bersedih hati apalagi sampai meratapi nasib, apabila bulan kemarin usaha kita masih sukses, sedangkan sekarang kita mengalami kegalalan yang besar.

Karena sesungguhnya dengan adanya musibah, maka seorang hamba akan mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini:  “Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya. Seperti sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalamas-Shahihah [146]).


Rasulullah SAW  bersabda :  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang mukmin dan mukminat, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan. Allah SWT berfirman :  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22)

Apabila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal). ini dinamakan dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Kalimat istirja’ akan lebih sempurna lagi jika ditambah, setelahnya dengan doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW  sebagai berikut :“Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.”  Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan doa di atas niscaya Allah SWTakan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. (Hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shahabiyah Ummu Salamah.)


Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada anak salah seorang hamba itu meninggal maka Allah bertanya kepada malaikat-Nya, ‘Apakah kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab, ‘Ya.’ ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hati hamba-Ku?’. Maka mereka menjawab ‘Ya.’ Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?’. Mereka menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan beristirja’ -membaca innaa lillaahi dst-..’ Maka Allah berfirman, ‘Bangunkanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah di surga, dan beri nama rumah itu dengan Bait al-Hamd.’.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah [1408]).

Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini : “Sungguh mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan hal itu tidak akan diperoleh kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan, maka dia bersyukur. Maka hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa kesusahan maka dia bersabar. Maka itu juga merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)


Setiap amalan akan diketahui pahalanya kecuali kesabaran, karena pahala kesabaran itu, tanpa batas. Sebagaimana firman Allah SWT  “Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan ganjaran/pahala  mereka tanpa batas.” (Az Zumar: 10)

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan, yang bila kita renungkan dan pahami dengan sebaik-baiknya,  insya Allah bisa membuat kita semua bisa sabar dan ikhlas dalam menghadapi ujian-Nya yang paling berat sekalipun :

  1. Kita harus percaya pada jaminan Allah bahwa : ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS Al Baqarah [2] : 286).   Allah SWT yang memiliki diri kita, sangat tahu kemampuan kita, jadi tidak akan mungkin Allah memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
  2. Sebenarnya, kita semua pasti mampu untuk bisa sabar dalam segala ujian dan segala keadaan, asalkan kita kuat iman.
  3. Coba kita tanyakan pada diri kita, saat kita ditimpa suatu ujian kesulitan, kesedihan dan atau kehilangan, apa manfaat yang bisa kita ambil kalau kita tidak sabar dan tidak mengikhlaskannya? Apakah dengan ”tidak sabar” dan ”tidak ikhlas” nya kita, maka bisa menghadirkan kenyamanan untuk kita? Atau bisa membuat ujian tersebut tidak jadi datang atau tidak jadi menimpa kita? Sekarang mari kita pikirkan kembali, kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan / kesedihan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?  Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka insya Allah, tidak akan terasa berat lagi ujian tersebut, percayalah. Dan ingat, dalam sabar, terkandung ridha Allah SWT. Dan ridha Allah SWT terhadap kita, adalah segalanya.
  4. Kita harus selalu baik sangka kepada Allah SWT dan jangan pernah sekalipun meragukan dan mempertanyakan keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah.  Kita harus bisa sabar dan ridha terhadap apapun keputusan, ketetapan dan pengaturan-Nya. Kalau kita masih merasa tidak puas dengan semua keputusan, ketetapan, pengaturan dan ketentuan Allah itu, maka cari saja Tuhan selain Allah.  Perhatikan firman-Nya dalam hadits Qudsi : ”Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan Aku. Siapa saja yang tidak sabar menerima cobaan dari-Ku, tidak bersyukur atas nikmat-Ku dan tidak ridha dengan ketentuan-Ku, maka bertuhanlah kepada Tuhan selain Aku.” (hadist ini diriwatkan oleh al-Thabrani dalam Al-Mu’jam al-Kabir melalui jalur Abu Hind al-Dari)

Karena itu, marilah kita sabar dan ikhlas dalam segala keadaan, yakinlah bahwa janji Allah pasti benar. Percayalah, sabar dan ikhlas, akan membuahkan kebahagiaan hidup.

Referensi :

  1. Google.2013."Belajar Sabar dan Iklas Menurut Islam". Dalam http://alfada-network.blogspot.com/2013/03/belajar-sabar-dan-ikhlas-menurut-islam.html