Wednesday, March 28, 2012

Kenaikan BBM Menimbulkan Konflik Sosial

Rencana Kenaikan BBM pada 1 April 2012 menimbulkan permasalahan ekonomi dimana bahan pokok pun pasti akan naik sehingga menambah kesulitan masyarakat bawah. Selain menimbulkan permasalahan ekonomi rencana kenaikan BBM  pun  menimbulkan konflik sosial dimana terdapat pro dan kontra antara kelompok . Pro dan kontra ini terus berlangsung. Sikap pro dan kontra datang dari praktisi ekonomi dan partai politik.

Sebanyak empat fraksi yang ada di DPR secara tegas menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra dan Partai Hanura. Sedangkan hanya Demokrat, PAN dan PKB yang susah bulat setuju atas rencana pemerintah untuk menaikan bbm.  Dari seluruh fraksi yang ada di DPR tentu mereka memiliki alasan masing – masing atas penolakan dan setujunya rencana kenaikan BBM.

Selain konflik sosial yang mengarah pada pro dan kontra atas rencana kenaikan BBM, konflik sosial pun dapat dipicu dari kebijakan yang di keluarkan pemerintah apabila tidak berjalan dengan lancar. Kebijkan pemerintah yaitu berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Apabila pembagian BLSM tidak berjalan lancar dan pembagiannya tidak merata kepada masyarakat bawah maka akan timbul kecemburuan sosial antara masyarakat yang mendapatkan dan masyarakat yang tidak mendapatkan. Maka dengan ini di harapkan pemerintah benar-benar mendata masyarakat bawah dengan tepat sehingga BLSM dapat terbagi rata sehingga dapat terhindar dari  konflik sosial dan kecemburuan sosial antara masyarakat bawah.



Tuesday, March 20, 2012

Perilaku Keorganisasian Beserta Contohnya

I. ORGANISASI

A. Pengertian Organisasi .

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, dan sebagai bahan perbandingan akan disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut :
  1. Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive Functions” mengemukakan bahwa : “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih” (I define organization as a system of cooperatives of two more persons)
  2. James D. Mooney mengatakan bahwa : “Organization is the form of every human association for the attainment of common purpose” (Organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama)
  3. Menurut Dimock, organisasi adalah : “Organization is the systematic bringing together of interdependent part to form a unified whole through which authority, coordination and control may be exercised to achive a given purpose” (organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan).
Dari beberapa pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu :
  1. Orang-orang (sekumpulan orang),
  2. Kerjasama,
  3. Tujuan yang ingin dicapai,
B. Definisi perilaku keorganisasian

Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses dalam Organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu, antara organisasi dengan manusia memiliki hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan. Dalam perilaku keorganisasian tidak ada prinsip-prinsip yang berlaku umum yang dapat diterapkan pada semua situasi.

C. Pendekatan Perilaku Keorganisasian 
  1. Pendekatan Antardisiplin, perpaduan banyak disiplin
  2. Pendekatan Sumber Daya Manusia (Suportif), dukungan pertumbuhan atau perkembangan pegawai untuk mencapai keefektifan
  3. Pendekatan  Kontingensi, peluang adanya perilaku yang berbeda-beda yang diperlukan oleh berbagai lingkungan yang berlainan untuk mencapai keefektifan
  4. Pendekatan Produktivitas, rasio yang membandingkan berberbagai unit keluaran dengan unit masukan
  5. Pendekatan Sistem, interaksi semua bagian organisasi dalam hubungan yang rumit
D. Ciri-Ciri Organisasi
  1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
  2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
  3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusinya berupa; pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
  4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
  5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

E. Contoh Organisasi "WHO"



Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah salah satu badan PBB yang bertindak sebagai sebagai koordinator kesehatan umum internasional dan bermarkas di Jenewa, Swiss. WHO didirikan oleh PBB pada 7 April 1948. WHO mewarisi banyak mandat dan persediaan dari organisasi sebelumnya yaitu Organisasi Kesehatan yang merupakan agensi dari LBB. Tujuan WHO adalah pencapaian tingkat kesehatan yang tertinggi untuk seluruh umat manusia di dunia, dimana kesehatan didefinisikan sebagai kesejahteraan yang seutuhnya baik fisik, mental maupun sosial. 


II. PERILAKU INDIVIDU DAN PENGARUHNYA TERHADAP ORGANISASI.

A. Variable-variable Yang Mempengaruhi Perilaku Individu 


1. Kelompok variabel individu terdiri dari variabel kemampuan dan ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis. Menurut Gibson (1987) Variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung.


2. Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini menurut Gibson (1987) :
Banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman kerja sebelumnya dan variabel demografis.

3. Kelompok variabel organisasi menurut Gibson (1987) terdiri dari Variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan desain pekerjaan. Menurut Kopelman (1986), variabel imbalan akan berpengaruh terhadap variabel motivasi, yang pada akhirnya secara langsung mempengaruhi kinerja individu.

B. Teori Dan Prinsip Motivasi 

Motivasi dapat diertikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam dirimanusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja. Berikut ini dikemukakan huraian mengenai motif yang ada pada manusia sebagai factor pendorong dari prilaku manusia, yaitu :

1. Motif Kekuasaan

Merupakan kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. 

2. Motif Berprestasi

Merupakan keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secarasempurna, atau sukses didalam situasi persaingan (Chelland). Menurut dia, setiap orangmempunyai kadar n Ach (needs for achievement) yang berlainan.

3. Motif Untuk Bergabung

Menurut Schachter motif untuk bergabung dapat diartikan sebagai kebutuhanuntuk berada bersama orang lain. Kesimpulan ini diperoleh oleh Schachter dari studinyayang mempelajari hubungan antara rasa takut dengan kebutuhan berafiliansi. 

4. Motif Keamanan (Security Motive)

Merupakan kebutuhan untuk melindungi diri dari hambatan atau gangguan yangakan mengancam keberadaannya. Di dalam sebuah perusahaan misalnya, salah satu carauntuk menjaga agar para karyawan merasa aman di hari tuanya kelak, adalah denganmemberikan jaminan hari tua, pesangon, asuransi, dan sebagainya.

5. Motif Status (Status Motive)

Merupakan kebutuhan manusia untuk mencapai atau menduduki tingkatantertentu di dalam sebuah kelompok, organisasi atau masyarakat. Dalam suatu organisasi, individuyang memiliki kekuasaan atau kewenangan yang formal akan memperoleh statusyang lebih tinggi dibandingkan dengan individu-individu yang ada di bawahnya. 

Selain dari teori-teori di atas, Teori Motivasi itu juga dapat dirumuskan kembalimenjadi 3 kelompok, yaitu :

  1. Teori Kepuasan ( Content Theory )
  2. Teori Proses ( Process Theory )
  3. Teori Pengukuhan ( Reinforcement Theory 
C. Penerapan Motivasi dalam Organisasi

Motivasi organisasi adalah keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Berbagai istilah digunakan untuk menyebut kata motivasi atau motif, antara lain kebutuhan, desakan, keinginan, dan dorongan. Dalam hal ini, akan digunakan istilah motivasi yang diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.  

Pada umumnya para ahli teori perilaku beropini bahwa dalam setiap perilakunya manusia mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Keberadaan tujuan tersebut, menjadi tumpuan sinergi dengan para ahli teori motivasi yang berusaha berfikir dan mencari cara agar manusia dapat didorong berkontribusi memenuhi kebutuhan dan keinginan organisasi. Tenaga kerja penting dimotivasi untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa motivasi mereka bekerja dalam keadaan sakit hati yang menjurus pada ketiadaan kontribusi bahkan terbuka peluang kontribusi yang merugikan. Teori hierarkhi kebutuhan Maslow menyiratkan manusia bekerja dimotivasi oleh kebutuhan yang sesuai dengan waktu, keadaan serta pengalamannya. Tenaga kerja termotivasi oleh kebutuhan yang belum terpenuhi dimana tingkat kebutuhan yang lebih tinggi muncul setelah tingkatan sebelumnya. 

D. Tekanan (Stress) Individu 

Stress adalah tekanan atau ketegangan yang dihadapi seseorang dan mempengaruhi emosi, pikiran dan serta kondisi keseluruhan dari orang tersebut. Faktor pemicu stress disebut stressor.  Stressor dibagi menjadi dua yaitu :

1. Stressor On The Job, yaitu dari dalam lingkungan pekerjaan contohnya beban kerja yang berlebi,desakan waktu, frustasi dan sebagainya.

2. Stressor Off The Job, yaitu dari  luar lingkungan pekerjaan  contohnya krisis keuangan pribadi, permasalahan tentang anak, fisik dan lain sebagainya. 

Dampak Stressor dipengaruhi oleh faktor :
  1. Sifat Stressor
  2. Jumlah Stressor
  3. Lama stressor
  4. Pengalaman Masa Lalu.
  5. Tingkat Perkembangan. 

III. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL



A. Pengertian Perilaku Kelompok Dan Interpersonal

Perilaku Kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh dua atau lebuh individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri. Sedangkan Komunikasi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat diketahui balikannya.  

B. Pembentukan Kelompok

Pembentukan kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya interaksi antar individu satu dengan yang lain, karena dengan terjadinya proses pembentukan kelompok akan terpenuhi kebutuhan dalam berkelompok. Pembentukan sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya.

Proses pembentukan kelompok dimulai dari adanya perasaan/persepsi yang sama untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan muncul motivasi dalam memenuhi kebutuhan, kemudian menetukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi, sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Pada tahap awal pembentukan kelompok ini akan ditentukan kedudukan masing-masing individu, siapa yang menjadi ketua dan siapa yang menjadi anggotanya. Dalam perjalanan kelompok akan terjadi interaksi antar anggota yang memungkinkan terjadinya perpecahan (konflik), tapi konflik ini biasanya bersifat sementara karena manfaat kelompok ini lebih besar, maka anggota akan menyesuaikan diri karena kepentingan bersama dan setelah itu perubahan kelompok akan mudah terjadi. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pembentukan kelompok:

1. Persepsi


Pembagian kelompok diharapkan mempunyai kemampuan yang berimbang, apabila ada anggota yang mempunyai tingkat intelegensi rendah, maka anggota yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi mampu menginduksi anggota yang lain, sehingga tidak terjadi ketimpangan yang mencolok.

2. Motivasi


Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok.

3. Tujuan


Pembentukan kelompok diantaranya adalah untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu dengan menggunakan metode diskusi ataupun kerjasama, seahingga di sini suatu kelompok memiliki tujuan yang sama dengan tujuan anggotanya.

4. Organisasi


Pengorganisasian dimaksudkan untuk mempermudah koordinasi, sehingga penyelesaian masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.

5. Independensi


Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok, yang dimaksud kebebasan disini adalah kebebasan anggota kelompok dalam menyampaikan ide dan pendapatnya. Kebebasan disesuaikan dengan aturan yang berlaku dalam kelompok, sehingga tidak mengganggu proses kelompok.

6. Interaksi


Interaksi/hubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan syarat yang penting dalam kelompok, karena dengan adanya interaksi/hubungan timbal balik akan ada proses memberi dan menerima ilmu pengetahuan dari satu anggota ke anggota yang lain, sehingga transfer ilmu dapat berjalan (kebutuhan akan informasi terpenuhi).

C. Menjelaskan model terpadu dari pembentukan dan perkembangan kelompok

Kelompok dapat dibentuk, tetapi kelompok juga dapat bubar. Misalnya, kelompok belajar pada suatu waktu dibentuk, tetapi kalau sudah dianggap cukup atau tujuan telah tercapai, maka kelompok pun dapat bubar. Namun, ada kelompok yang sulit untuk bubar, misalnya kelompok keluarga.

Kelompok terbentuk karena adanya persamaan dalam kebutuhan akan berkelompok, dimana individu memiliki potensi dalam memenuhi kebutuhan dan setiap individu memiliki keterbatasan, sehingga individu akan meminta atau membutuhkan bantuan individu yang lain untuk mengatasinya. Proses transformasi dapat berjalan dengan baik. Indikator yang dijadikan pedoman untukmengukur tingkat perkembangan kelompok adalah sebagai berikut:

1. Adaptasi

Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru. Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Di samping itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu

2. Pencapaian tujuan

Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu mampu terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok.Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
  1. Tahap pra afiliasi
  2. Tahap Fungsional
  3. Tahap Disolusi

Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994) mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu: 

1. Fase orientasi

Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan kelompok, tapi masih tampak individual.

2. Fase bekerja

Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada ditangani dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan konflik. Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.

3. Fase terminasi

Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan dari sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian tujuan dan pembentukan kelompok (kesatuan kelompok).

Monday, March 19, 2012

Perilaku Individu Dapat Mempengaruhi Sautu Organisasi

Manusia itu berbeda dan unik, dari mulai perbedaan sifat, kemampuan, prilaku dan cara bergaul. Tetapi dengan perbedaan itu lah manusia berinteraksi social. Terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedaan tetapi ada juga yang tidak merasa nyaman dalam perbedaan yang ada.  Dalam artikel ini akan dibahas apa itu prilaku individu, variable-variable perilaku individu, penerapan teori dan peranan motivasi, dan yang terakhir tekanan individu.

Pengertian perilaku individu itu merupakan sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan lingkungannya.  Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan , kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya. Semua individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya. Selain itu perilaku individu dipengaruhi oleh beberapa variable yaitu terdiri dari variabel kemampuan dan ketrampilan, latar belakang pribadi dan demografis.  Menurut Gibson (1987)  Variabel kemampuan dan ketrampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu. Sedangkan variabel demografis mempunyai pengaruh yang tidak langsung.  Dan Menurut Kopelman (1986), variabel imbalan akan berpengaruh terhadap variabel motivasi, yang pada akhirnya secara langsung mempengaruhi kinerja individu.

Setalah mengetahui apa itu pengertian prilaku individu dan variable apa saja yang mempengaruhi perilaku individu, selanjutnya apa itu teori motivasi dan peranan motivasi terhadap perilaku individu. Motivasi itu sendiri dapat diartikan sebagai faktor pendorong yang berasal dalam diri manusia, yang akan mempengaruhi cara bertindak seseorang. Dengan demikian, motivasi kerja akan berpengaruh terhadap performansi pekerja. Menurut Mitchell dalam Timpe (1999), motivasi bersifat individual, dalam arti bahwa setiap orang termotivasi oleh berbagai pengaruh hingga berbagai tingkat.

Mengingat motivasi itu bersifat individu, untuk peningkatan kinerja individu dalam organisasi, menuntut para manajer untuk mengambil pendekatan tidak langsung, menciptakan motivasi melalui suasana organisasi yang mendorong para pegawai untuk lebih produktif. Suasana ini tercipta melalui pengelolaan faktor-faktor organisasi dalam bentuk pengaturan sistem imbalan, struktur, desain pekerjaan serta pemeliharaan komunikasi melalui praktek kepemimpinan yang mendorong rasa saling percaya.

Dalam perilaku individu kita harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan keluarga, teman, dan di organisasi. Terkadang tidak jarang pula ditemui bahwa orang-orang mengalami stres dan depresi disebabkan oleh kegagalan mereka untuk melakukan penyesuaian diri dengan kondisi yang penuh tekanan. Stres itu sendiri merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang demikian cepatnya dalam abad ke duapuluh satu ini, suatu ironi kehidupan. Manusia menciptakan berbagai macam produk untuk meningkatkan taraf hidupnya, untuk hidup lebih efisien, namun dalam proses memproduksi berbagai macam produksi, manusia harus menghadapi berbagai macam kondisi, yang dapat menimbulkan stres yang lebih banyak.

Oke dari keselurahan dapat disimpulkan prilaku individu mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang. Perilaku individu dipengaruhi oleh sebuah motivasi, dimana motivasi dapat menimbulkan hal positif baik indivudu maupun diorganisasi. Misalnya dalam suatu organisasi kita termotivasi mendapat kompensasi yang menimbukan kinerja kita jauh lebih baik. Selain itu perilaku individu pun dapat menimbulkan stress jika kita tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada dan perubahan-perubahan yang ada. So semoga kita semua mendapat motivasi yang baik  dan mempunyai prilaku individu yang dapat diterima oleh semua lingkungan atau organisasi. Terkadang karena kita tidak pandai dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan atau suatu organisasi, kita seakan-akan merasa dikucilkan sehingga menimbulkan dampat seperti stress. Stress dalam kehidupan tidak dapat dihindarkan. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stres tanpa harus mengalami distress. 



Thursday, March 15, 2012

Pengaruh Kenaikan BBM Terhadap Bahan Pokok Tahun 2012

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah  berniat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Alasan pemerintah menaikan harga BBM yaitu karena anggaran subsidi yang membengkak dan harga minyak dunia melebihi angka 100 dolar AS per barel , sementara asumsi harga minyak di APBN 2011 berada pada angka 80 dollar AS per barel.  Rencananya pada tanggal 1 April 2012 pemerintah akan menaikkan harga premium dan solar sebesar Rp 1.500 per liter dan membatasi subsidi sebesar Rp 2.000 per liter.

Sudah menjadi tradisi, harga bahan kebutuhan pokok sudah naik terlebih dulu sebelum pemerintah memberlakukan harga baru BBM bersubsidi. Kenaikan harga bahan pokok juga akan berlanjut setelah BBM dinaikkan, sebagai dampak ikutan dari kenaikan biaya angkutan barang dan jasa. 

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini untuk membahas bahwa kenaikan harga BBM pasti akan berdampak pada bahan pokok.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang batasan masalah di atas, rumusan permasalahan ini adalah sebagai berikut : 
  1. Apa saja dampak dari kenaikan harga BBM terhadap Bahan Pokok ?
  2. Kompensasi apa saja yang pemerintah berikan kepada masyarakat bila harga BBM naik ?


BAB 2   
PEMBAHASAN

2.1 Harga Bahan Pokok Beranjak naik

Di Mojokerto, Jawa timur harga minyak goreng curah sudah naik dari Rp. 10.500 per kilogram menjadi Rp. 11.000 perkilogram. Harga kecap naik Rp. 500 sampai Rp. 1.000 perbotol. Harga Kecap cap Bandeng, misalnya sekarang Rp. 10.800 perbotol, padahal sebelumnya Rp. 9.800 perbotol.

Sementara itu harga gula pasir dari pabrik gula di Kediri naik dari Rp. 9.500 per kilogram  menjadi Rp. 11.000 perkilogram. Sukro (51), pedagang sayuran , menjelaskan, harga sawi sudah naik dari Rp. 2.500 per 10 iket menjadi Rp. 3.500 per 10 iket.

Di Magelang, Jawa Tengah, harga bahan pokok yang ikut naik adalah minyak goreng curah, gula pasir, tepung terigu, dan harga obat tanaman. “Menurut pengepul, kenaikan harga bahan pokok terjadi mulai di tingkat produsen dan akan terus naik hingga saat kenaikan BBM mulai diberlakukan nanti”, ujar Aswanah pedagang di Pasar Borobudur Magelang, Senin (12/3).(WIE/EKI/ETE/TIF/EGI/INK/THT) (Kompas, Senin, 13 Maret 2012).

Harga sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional Medan, terus melonjak naik. Bahkan kenaikan harga signifikan terjadi pada gula pasir, minyak goreng, cabai merah dan cabai rawit.

Ironisnya, kenaikan harga ini terjadi lebih cepat. Padahal pemerintah baru berencana akan menaikkan harga BBM pada 1 April mendatang. Seperti halnya yang terjadi di Pasar Sei  Sikambing Medan. Di pasar ini, hampir seluruh bahan kebutuhan pokok rumah tangga, sejak kemarin terus merangkak naik.


Informasi di peroleh Waspada Online, sore ini di lapangan, mulai dari harga beras yang mengalami kenaikan antara Rp500,- hingga Rp1000,- perkilogram dari harga normal. Misalnya beras ir 64 naik Rp500,- dari sebelumnya Rp8000,- menjadi Rp8500,- rupiah perkilogram. Beras kuku balam dari Rp9000,- menjadi Rp10.000,- perkilo. Untuk harga gula pasir, dari Rp8000,- juga naik  menjadi Rp10.000,- perkilonya. Begitu juga dengan harga minyak goreng curah juga mengalami kenaikan, dari harga Rp10.500,-perkilo/ menjadi Rp11.500.-

Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah dari Rp14.000,- perkilogram/ naik menjadi Rp18.000.- Cabai rawit pun tak ketinggalan,  dari  harga Rp28.000,- perkilogram/ melonjak hingga Rp34.000,- perkilogram. Begitu juga dengan harga sayur mayur, termasuk harga sawi yang sebelumnya masih tiga ribu rupiah kini menjadi lima ribu rupiah perkilogram. Tidak halnya dengan harga tomat yang relatif normal. Menurut Umar, salah satu pedagang, mengatakan, tidak hanya sayur mayur dan sembako naik, namun harga daging sapi potong juga diprediksi akan turut naik.”Bahkan diperkirakan, mulai pekan depan kenaikan harga daging sapi akan terjadi, dari harga normal dari Rp72.000,- perkilogram/ menjadi Rp75.000.- (www.waspada.co.id)


2.2  Kompensasi Yang Diberikan Pemerintah Jika BBM Naik         

Pemerintah sudah selesai menyusun program kompensasi atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang rencananya akan dimulai 1 April 2012 mendatang.  Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, program kompensasi itu berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), pemberian beras raskin bulan ke-14, beasiswa untuk siswa miskin, dan subsidi kepada transportasi umum. 

Akan digelar pula pasar murah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan BUMN. Di pasar murah itu dijual paket bahan makanan pokok yang harganya sangat terjangkau. Program pasar murah melalui CSR ini pernah dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun lalu, ketika harga sembako melambung tinggi. 

”Berdasarkan pengalaman, pasar murah sangat membantu masyarakat kita,” kata Hatta Rajasa usai memimpin rapat koordinasi rencana kenaikan harga BBM subsidi di kantornya, Jalan lapangan Banteng, Jakarta.

Dalam Rancangan APBN Perubahan yang diusulkan pemerintah ke DPR, dana BLSM sebesar Rp 150.000/rumah tangga sasaran (RTS). Penerima BLSM berjumlah 18,5 juta RTS. Dengan asumsi setiap RTS terdiri dari empat jiwa (bapak, ibu dan dua orang anak), maka total penerima program BLSM adalah 74 juta jiwa.  ”Ini setara dengan 30 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Mereka inilah yang pendapatannya paling rendah dan terkena dampak kenaikan harga BBM bersubsidi,” jelas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Para penerima BLSM ini juga akan menerima bantuan raskin ke 14. Menurut Hatta, raskin ke 13 sudah berjalan dengan jumlah penerima 17,5 juta RTS. Untuk raskin ke 14, jumlah penerima ditingkatkan menjadi 18,5 juta RTS.

BAB 3   
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa memang benar harga bahan kebutuhan pokok sudah naik terlebih dulu sebelum pemerintah memberlakukan harga baru BBM bersubsidi. Kenaikan harga bahan pokok juga akan berlanjut setelah BBM dinaikkan.

Keputusan pemerintah menaikan harga BBM tak luput dari pensiapan beberapa kompensasi untuk masyarakat. berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), pemberian beras raskin bulan ke-14, beasiswa untuk siswa miskin, dan subsidi kepada transportasi umum. Dan Akan digelar pula pasar murah melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan BUMN. Di pasar murah itu dijual paket bahan makanan pokok yang harganya sangat terjangkau. Program pasar murah melalui CSR ini pernah dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun lalu, ketika harga sembako melambung tinggi. 

DAFTAR PUSTAKA

  1. http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id=120761
  2. http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=237474:-jelang-bbm-naik-harga-sembako-melonjak&catid=18:bisnis&Itemid=95
  3. Koran Kompas, Selasa 13 Maret 2012